Jayapura, Jubi – Namanya Café Rasta, bukan berarti bahwa mereka yang datang menggemari musik reggae dan tak lepas dari pandangan negatif lainnya. Tetapi rasta di sini merupakan singkatan dari “Rasa Timur Asli.” Café bernama Rasta ini berada di depan Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II di Jalan Cilaki no. 59 Bandung.
Sore itu, Jumat (4/8/2023), mahasiswa Unikom Bandung, Yonathan Warinussy, baru saja pulang dari pasar belanja ikan dan sayuran yang akan diolah menjadi masakan bagi para pelanggan di Café Rasta.
“Menu yang saya siapkan ini sesuai dengan lidah mahasiswa Papua dan juga mahasiswa dari Indonesia Timur. Cita rasa mereka hampir sama dengan mahasiswa Papua,” kata Yonathan Warinussy saat ditemui jubi.di di belakang Asrama Mahasiswa Cilaki 59 Bandung.
Dia baru saja membersihkan dan mengeluarkan insang ikan serta mencucinya dari kran PDAM di Asrama Kamasan II Bandung. Kebetulan air yang mengalir dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Bandung di asrama masih berjalan lancar dan bisa digunakan bagi mahasiswa untuk cuci dan mandi, termasuk Yonathan Warinussy.
Namun kepada jubi.id keponakan dari aktivis HAM di Manokwari, Christian Warinussy, ini mengaku kost tak jauh dari Asrama Kamasan II dan menitipkan barang-barang dagangannya pada salah satu ruang kamar di asrama itu.
“Saya bersyukur karena makanan yang disediakan ini ternyata cocok bagi para mahasiswa dari Indonesia Timur, dari NTT, Papua, Maluku, dan Manado, serta dari Makassar,” katanya.
Bahkan beberapa waktu lalu, artis Papua dari Jakarta yang baru pulang dari Vanuatu, Michael Jakarimilena, mengunjungi Café Rasta untuk makan papeda dan ikan kuah kuning.
Dia memulai bisnis kuliner makanan khas Papua saat pandemi Covid 19, sekitar tahun 2019. Di tengah kondisi yang sangat terbatas itu, dia memberanikan diri mencoba memulai bisnis kuliner. Apalagi saat itu perkuliah dilakukan dengan cara daring sehingga terbuka peluang untuk mengawali bisnis kuliner di luar halaman Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II Bandung.
Yonathan Warinussy menjelaskan Kedai Rasa Timur Asli “RASTA” menyediakan berbagai masakan yang sesuai dengan cita rasa dari Timur Indonesia yakni nasi kuning ayam, ikan bakar, nasi ayam woku, alakadar, serta ada Paket Noken (sepaket pisang goreng mini dan teh manis panas), satu porsi pisang goreng, satu porsi perkedel jagung, indomie rebus, juga aneka minuman dingin dan minuman panas.
Sabtu (5/8/2023) sore, jurnalis jubi.id kembali berkunjung dan Yonathan sedang memasak nasi kuning di kamar yang kini menjadi dapur Café Rasta.
“Ya, saya memasak nasi kuning karena biasanya malam Minggu menunya beda dan pengunjungnya beragam sehingga nasi kuning ayam cocok untuk menu malam Minggu,” katanya.
Dia menambahkan semua menu yang disiapkan masak sendiri, kecuali nanti dalam pelayanan kepada para pelanggannya ada yang membantu nanti.
“Iya nanti ada yang bantu di Café Rasta,” katanya.
Dia berharap ke depan banyak pula anak Papua yang tertarik dengan bisnis kuliner di Bandung maupun di Tanah Papua.
Pantauan jubi.id selama di Bandung, ada juga putra Papua asal Pulau Misool Raja Ampat yang membuka café dengan makanan khas Kebab di bilangan Cikutra. (*)