Jayapura, Jubi – Universitas Muhammadiyah Papua menggelar pelatihan sekaligus sosialiasi komunikasi pariwisata dalam membangun sikap sadar wisata bagi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di aula kantor Distrik Muara Tami, Sabtu (2/9/2023), diikuti oleh perwakilan masyarakat dari empat kampung, yaitu Kampung Skouw Sae, Skouw Yambe, Skouw Mabo, dan Kampung Moso.
Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Papua, Indah Sulistiani, mengatakan kegiatan tersebut terinspirasi dari kunjungan ke perbatasan RI-PNG yang hanya berfokus pada objek wisata batas negara.
“Di daerah perbatasan terdapat kampung-kampung yang memiliki potensi pariwisata yang cukup bagus dan beragama, seperti objek wisata pemandian air panas, konservasi penyu, surfing, wisata pantai pasang surut, view pantai saat sunset dan sunrise,” ujarnya.
Dikatakan Indah, pelatihan komunikasi pariwisata di Kampung Skouw sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun pariwisata.
“Dari hasil analisis, ada satu atau beberapa kekurangan dalam pembangunan pariwisata di wilayah perbatasan adalah dari pemahaman masyarakat. Sebenarnya sektor pariwisata bila dikelola dengan baik bisa berdampak positif, yaitu meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
Dikatakan Indah, pembangunan pariwisata tentu sudah menjadi program dari pemerintah daerah, tetapi dari segi kajian akademis, terutama dari perspektif komunikasi, masih banyak yang harus dibenahi termasuk pemanfaatan media digital dan teknik menyusun konten pesan-pesan wisata efektif.
“Untuk itu, kami berikan sosialiasi dan pelatihan agar masyarakat menjadi paham bagaimana melakukan promosi melalui komunikasi yang efektif dan dapat mengajak masyarakat untuk berwisata di Kampung Skouw,” ujarnya.
“Ada materi yang disampaikan kepada peserta sosialiasi dan pelatihan komunikasi pariwisata di Kampung Skouw, yaitu komunikasi pembangunan untuk peningkatan kesadaran masyarakat, desain pesan komunikasi, dan implementasi UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,” jelasnya.
Salah seorang narasumber, Syarifuddin, menambahkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Papua terselenggara atas hibah dari Kemendikbudristekdikti tahun 2023.
“Sosialisasi dan pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Kami terus memberikan pendampingan dan pemantauan atau evaluasi sehingga program ini dirasakan dampaknya oleh masyarakat dan membawa perubahan dalam pembangunan pariwisata di Kampung Skouw,” jelasnya.
Salah seorang peserta sosialisasi dan pelatihan komunikasi pariwisata di Kampung Skouw, Jimmy Mallo, menyampaikan terima kasih dan mengungkapkan perasaan senang serta menyambut baik pelatihan yang digelar Universitas Muhammadiyah Papua.
“Kegiatan seperti ini membuka wawasan lebih dalam dari masyarakat terutama dalam pengelolaan pariwisata. Saya berharap setelah kegiatan ini sektor pariwisata di Kampung Skouw ini semakin maju dan berkembang,” katanya. (*)