Jayapura, Jubi – Puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua atau AMP dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua atau FRI-WP menggelar aksi memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Papua ke-52 Tahun di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (1/7/2023).
Aksi demonstrasi dimulai pukul 07.00 pagi itu digelar beberapa titik, yakni di Stadion Gajayana Malang, Perempatan Bank BCA Malang dan berakhir di Polresta Malang Kota. Aksi itu diikuti sekitar 66 mahasiswa berakhir pukul 12.35 WIB.
Para demonstran membawa sejumlah spanduk bergambar motif bintang kejora dan pamflet bertuliskan “Berikan Penentuan Nasib Sendiri Bagi Bangsa Papua Sebagai Solusi Demokrasi, Segera Cabut Otsus Jilid 2”. Massa aksi juga membawa selembar motif bendera Bintang Kejora.
Penanggungjawab aksi, Meyron Yikwa menyatakan hari ini merupakan merupakan hari bersejarah bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Bara yang telah digerakkan para pelopor gerakan sejak 1960-an. Yikwa menyatakan hingga kini perjuangan tersebut akan dilanjutkan generasi Papua.
“Demi memperjuangkan dan merebut kedaulatan sejati bangsa Papua,” kata Yikwa kepada jubi melalui layanan pesan WhatsApp, pada Sabtu (1/7/2023) malam.
Yikwa menyatakan hingga saat ini masyarakat Papua terus hidup dalam teror dan intimidasi. Yikwa menyatakan Pemerintah Indonesia melalui TNI/POLRI terus melakukan kekerasan terhadap masyarakat Papua.
“TNI-POLRI [diduga terus] mempraktekkan [dan melakukan] tindakan-tindakan [kekerasan hingga] pembunuhan terhadap rakyat Papua [yang telah] di mulai 1960,” ujarnya.
Yikwa menyatakan kondisi Hak Asasi Manusia di Papua sangat memperhatikan. Yikwa menyatakan rakyat Papua akan terus memperjuangkan kemerdekaannya sebagaimana hal itu tertuang dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tentang Hak Sipil dan Hak Politik yang diumumkan PBB pada Desember 1948.
“Bangsa Papua terus berjuang hingga saat ini [untuk mencapai] hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi,” katanya.(*)