Jayapura, Jubi – Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Provinsi Papua, Nofdi J. Rampi, mengatakan pola ruang Distrik Muara Tami harus segera ditangani agar sesuai rencana tata ruang wilayah atau RTRW.
“Kota Jayapura suka tidak suka berkembang ke arah Distrik Muara Tami, sehingga penyajian perumahan sangat tinggi danย sudah disebut dengan Kota Baru,” ujar Nofdi di Jayapura, Selasa (6/2/2024).
Banyak pengembang mengarahkan pembangunan perumahannya ke arah Distrik Muara Tami, karena keempat distrik lainnya sudah terbatas dari sisi daya tampung dan daya dukungnya.
“Oleh karena itu menjadi maskot dalam penyebaran penduduk maupun penyebaran pemenuhan kebutuhan rumah,” ujarnya.
Seiring dengan berkembangnya Distrik Muara Tami menjadi Kota Baru, Dinas PUPR dan Bappeda Kota Jayapura terus mengawal pembangunannya, terutama pemantapan tentang lahan atau pola ruangnya yang boleh dan tidak boleh dijadikan lahan pembangunan perumahan.
“Mengapa ini dilakukan, karena mengantisipasi ledakan penyediaan perumahan di Distrik Muara Tami,” ujarnya.
Setelah ada revisi RTRW, peruntukan pola ruang lebih didetailkanย dalam bentuk skala pemetaannya, karena Distrik Muara Tami merupakan daerah rata.
“Kami sudah berkonsultasi dengan Kementerian ATR untuk melanjutkan rencana detail tata ruang ke arah Muara Tami agar sistem drainasenya harus dijaga, karena pada saatnya nanti ketika tidak terkendali pertumbuhan permukimannya yang akan terjadi adalah banjir,” ujarnya.
PUPR Kota Jayapura mengarahkan pemohon pengembang perumahan agar membangun rumah harus lebih tinggi dari jalan. “Sehingga ketika terjadi skala banjir yang cukup banyak, air akan naik tapi tidak akan masuk ke rumah, apalagi Distrik Muara Tami merupakan daerah rawa, tapi itu masih dalam konsep pemikiran dan sudah kami terapkan,” ujarnya.
Konsep tentang Distrik Muara Tami harus segera ditangani sistem pola ruangnya, sehingga daya dukung dan daya tampung akan berimbang dan mempunyai kekuatan untuk jangka panjang.
“Jadi, ketika ditimbun (rumah) bukan stagnan atau diam tapi terjadi penurunan setiap tahun, yang terjadi bangunan semakin rendah dan berpotensi tergenang air. Untuk itu, pentingnya membangun rumah lebih tinggi dari jalan,”ย ujarnya.
Nofdi mengharapkan dukungan dari masyarakat terutama yang ingin melakukan pembangunan baik rumah maupun ruko (rumah toko) di Distrik Muara Tami, agar memperhatikan tata ruang supaya ke depannya tidak terjadi bencana salah satunya banjir. (*)
Discussion about this post