Jayapura, Jubi – Sejumlah petani mengeluhkan ketersediaan dan harga pupuk di Kota Jayapura. Karena pupuk langka dan mahal, para petani pun mengurangi pemakaiannya.
Abdullah, petani di Jalan Bawel, Koya Timur mengaku harga pupuk menjadi salah satu kendala utamanya selama bertani. Dia harus mengurangi pemakaian pupuk karena mahal.
“Dalam setahun, [lahan saya] membutuhkan [sebanyak] 2,2 ton pupuk, sedangkan sekarang saya [hanya mampu] pakai 1,8 ton. Itupun [pupuknya] juga masih pinjam dari teman,” kata Abdullah, saat ditemui Jubi pada Senin (8/1/2024).
Abdullah menggunakan pupuk nonsubsidi untuk menyuburkan lahan sayurannya yang seluas 2 hektare. Pupuk tersebut dibelinya seharga Rp680 ribu sekarung ukuran 50 kilogram.
Abdullah bertani sejak sekitar delapan tahun lalu. Lelaki berusia 59 tahun itu menggarap lahan yang disewanya senilai Rp12 juta setahun. Dia menanaminya dengan cabai rawit, cabai keriting, cabai teropong, dan tomat.
“Tomat dipanen tiga kali setahun, dan cabai sekali setahun. Hasil panen dijual ke pengepul, dan harganya tidak menentu,” ujar Abdullah.
Abdullah memetik sekitar 10–15 kilogram cabai dan tomat dalam setiap panen pertama. Hasil panen berikutnya akan terus meningkat hingga mencapai 120 kilogram. Cabai dan tomat itu dijual Abdulah seharga Rp30 ribu hingga Rp35 ribu sekilogram.
Permasalahan pupuk juga dikeluhkan Jeri, petani di Jalan Raya Holtekamp, Distrik Muara Tami. Pengeluarannya acap kali membengkak karena harus menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal daripada pupuk bersubsidi.
“Saya membutuhkan empat kali pemupukan selama penanaman hingga panen. Jika membeli pupuk subsidi, harganya Rp125 ribu [sekarung 50 kilogram]. Kalau pupuk nonsubsidi, Rp1 Juta per 50 kilogram [sekarung],” kata Jeri, 48 tahun.
Jeri mengolah lahan seluas 1 hektare milik Persyarikatan Muhammadiyah. Lahan pinjaman itu ditanaminya dengan cabai dan tomat.
Jeri memanen komoditas tersebut setiap tiga bulan. Hasil panennya sekitar 10–70 kilogram.
Dalam satu siklus penanaman cabai dan tomat, Jeri membutuhkan sebanyak 250 kilogram pupuk. Dia juga biasa menggunakan kotoran sapi sebagai pupuk alami untuk menjaga kesuburan lahan pertaniannya. (*)
Discussion about this post