Jayapura, Jubi – Tim gabungan dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, UPTD Metrologi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura serta Polresta Jayapura melakukan uji takar nozzle di SPBU.
Kegiatan tersebut guna memastikan bahan bakar minyak atau BBM yang dikeluarkan oleh SPBU kepada konsumen benar-benar terjamin sesuai harga (liter) yang dikeluarkan.
“Hasil pengujian tidak ada masalah. Hasilnya masih kategori aman atau tidak ada masalah,” ujar Kepala UPTD Metrologi Kota Jayapura, Reynold A. Korwa di SPBU Entrop, di Jalan Kelapa Dua Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/4/2024).
Pengujian terhadap takaran nozzle atau tera (alat ukur) setiap SPBU dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan saat pengisian BBM, sehingga konsumen tidak perlu lagi khawatir.
“Pemantauan dilakukan dua kali setiap tahun. Sejauh ini belum ada SPBU nakal selama pengawasan yang kami lakukan. Hasil pemeriksaan Pertalite dan Pertamax masih dalam batas normal,” ujarnya.
Menurut Korwa memang ada selisih tapi masih diambang batas atau masih dibenarkan dalam aturan (pengujian menggunakan nozzel). Selama segel masih terpasang maka kualitas BBM tetap terjamin (jumlah liter yang dikeluarkan). Korwa berharap ada kerja sama dari pengelola SPBU untuk tidak melakukan praktik kecurangan terhadap pengisian BBM agar tidak terjerat dalam kasus yang dapat merugikan dirinya sendiri.
“Jadi, jangan ragu untuk membeli BBM di SPBU karena kami terus melakukan pengawasan agar setiap liter atau harga yang dikeluarkan benar-benar pas, karena alat ukur terdapat tanda cap tera yang sudah sesuai standar pelayanan,” ujarnya.
Kanit Tipidter Polresta Jayapura, Ipda Andri, mengatakan jika ada SPBU nakal maka dikenakan sanksi dengan undang-undang khusus terkait dengan niaga.
“Ancamannya berbeda-beda tergantung pelanggaran, tertinggi 5 tahun kurungan penjara dan denda bisa sampai miliaran rupiah,” ujarnya.
Polresta Jayapura secara rutin melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada praktik-praktik kecurangan yang merugikan masyarakat saat membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU.
“Kalau ada pelanggaran terkait kecurangan dari SPBU pasti kami tindaklanjuti agar tidak ada SPBU nakal yang dapat merugikan masyarakat. Berdasarkan pemantauan kami belum ada SPBU nakal kami terus melakukan koordinasi dengan Pertamina dan metrologi,” ujarnya.
Sales Branch Manager Rayon I PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Irsan, mengatakan uji takar nozzle juga dilakukan dalam mempersiapkan Satgas (satuan tugas) libur Ramadan dan Idulfitri 2024.
“Kami berkolaborasi dengan Polresta Jayapura dan UPTD Meteorologi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura agar memastikan BBM selalu tersedia dan SOP selalu terjaga,” ujarnya.
Pertamina akan terus melakukan pemantauan di setiap SPBU di Papua guna melihat kualitas dari nozzle, sehingga masyarakat atau konsumen BBM tidak dirugikan.
“Pemantauan dari Pertamina sudah sesuai SOP kami. Kami terus mengevaluasi dan menindaklanjuti bila ada kecurangan yang dilakukan oleh SPBU. Sejauh ini belum ada pelanggan,” ujarnya.
Irsan menambahkan untuk konsumsi BBM di Papua memang menurun, namun stok selalu tersedia. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan kebutuhan BBM selama Ramadan dan Idulfitri tersedia.
“Stok yang tersedia sampai tujuh hari ke depan. Uji takar nozzle di SPBU sebagai langkah preventif sekaligus tanggung jawab kepada masyarakat agar setiap BBM yang dibeli benar-benar sesuai dengan uang dikeluarkan,” ujarnya. (*)
Discussion about this post