Jayapura, Jubi – Ketua Panitia Pengawas Distrik atau Pandis Abepura, Abner A. Alberth mengharapkan agar 280 Pengawas Tempat Pemungutan Suara atau PTPS yang sudah dilantik menunjukkan integritasnya saat bekerja nanti.
Hal itu dikatakan Abner usai pelantikan 280 PTPS di Abepura, Kota Jayapura, Senin (22/1/2024).
Dia mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian terpenting dari pelaksanaan pengawasan Pemilihan Umum tahun 2024.
Menurut Abner, 280 pengawas TPS di Distrik Abepura ini cakap dan layak untuk menjadi pengawas ujung tombak pada 14 Februari 2024. Mereka akan tersebar di delapan kelurahan dan tiga kampung di Distrik Abepura.
“Harapan kami mereka bekerja menunjukkan integritas mereka di lapangan. Terutama untuk Distrik Abepura ini (semoga) berjalan dengan baik dan tidak menemui kendala atau masalah [karena] para calon anggota legislatif yang akan merebutkan 11 kursi di wilayah Abepura Kota Jayapura untuk di Provinsi Papua,” katanya.
“Kami tetap akan mengawal agar mereka bisa bekerja dengan baik sesuai aturan, kami juga tetap akan melihat kesiapan mereka di masa tenang pada 10-13 Februari 2024 di TPS masing-masing,” lanjutnya.
Sesuai arahan Ketua Bawaslu Kota Jayapura, Frans J. Z Rumsarwir, massa kerja para pengawas TPS itu adalah 23 hari usai dilantik hingga 14 Februari 2024.
Rumsarwir mengharapkan agar PTPS yang sudah dilantik bisa melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan undang-undang. Bawaslu Kota Jayapura serempak melantik 940 PTPS di lima distrik masing-masing di Kota Jayapura, Senin (22/1/2024). Yakni Distrik Abepura 280 PTPS, Distrik Heram 141 PTPS, Distrik Muara Tami 55 PTPS, Distrik Jayapura Selatan 245 PTPS dan Distrik Jayapura Utara 219 PTPS.
“Kami berharap saat bekerja jangan minum minuman keras karena pekerjaan hampir 24 jam hingga akan menguras tenaga dan energi. Jadi kami berharap menjaga kesehatan karena pengalaman kami sejak tahun 2019 lalu di TPS banyak mengalami sakit sehingga hal itu kita hindari bersama-sama,” kata Rumsawir.
Salah satu pengawas TPS dari Kelurahan Waimhorock, Distrik Abepura, Christian Fakdawer pernah menjadi pengawas TPS pada 2019 lalu. Ia mengakui bahwa tahun 2024 agak berbeda dengan tahun 2019, sebab pada Pemilu 2024 menggunakan aplikasi.
“Menjadi perhatian utama itu bagaimana bisa menguasai aplikasi yang akan diberikan Bawaslu atau Panwaslu, sehingga hal itu mempermudahkan kami saat proses perhitungan surat suara,” kata Fakdawer. (*)
Discussion about this post