Sentani, Jubi – Sebanyak 62 masa aksi damai Papua yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme atau FMRPAM yang hendak melakukan aksi damai tentang darurat militer diangkuta dan ditahan sejak pukul 7.10 WP di Polres Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua
Pantauan Jubi pada Selasa (2/4/2024) pagi sekitar pukul 6.00 WP masa aksi damai telah mengambil alih tempat yang menjadi titik aksi, yakni pertigaan lampu merah Sentani. Masa aksi mulai berorasi dan menyampaikan pendapatnya terkait darurat militer di Tanah Papua. Tidak lama kemudian tiba aparat keamanan gabungan TNI/Polri lengkap dalam jumlah ratusan mengunakan tujuh mobil Dalmas polisi, tiga kendaraan milik TNI, dua mobil Watercanon, tiga mobil patroli polisi dan sebagian menggunakan motor.
Koordinator lapangan aksi FMRPAM, Kenias Payage mengatakan pihaknya diangkut gabungan aparat keamanan TNI/Polri dengan paksa saat melakukan orasi secara damai di lampu merah Sentani. Hingga saat ini pihaknya masih ditahan di Polres Doyo.
“Kami secara paksa diangkut ke truck Dalmas dengan cara didorong. Dan beberapa orang dapat pukul tapi tidak sampai berdarah,” kata Korlap Kenias Payage.
Payage mengatakan pihaknya hanya melakukan aksi secara damai dan tidak melakukan aksi anarkis. Pihaknya hanya mau menyatakan aspirasi di depan umum terkait darurat militer di Tanah Papua.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura, AKBP Fredickus W.A Maclarimboen mengatakan masa yang diamankan tersebut karena dianggap menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat yang beraktivitas. Pihaknya akan segera melepaskan masa aksi tersebut setelah melakukan identifikasi terhadap mereka.
“Masa yang diamankan itu sebenarnya karena mengganggu ketertiban masyarakat dan mengganggu lalulintas. Yang mana banyak sekali aktivitas di pagi hari terutama anak sekolah. Nanti setelah diklarifikasi baru kami akan memulangkan mereka kepada keluarganya,” kata Kapolres.
Berikut nama-nama yang ditahan di polres Doyo Sentani. Kenias Payage, Yame Gobai,Yefri Labene, Dortius Tengket, Yustinus Wisal, Arikal Koin Lukas Yaloka
Simon Hesegem, Tetius Esema, Tenius Matuan, Katul Taplo, Evan Malo, Wegy Weya, Maikel Wonda, Wesmi Deal, Titus Nawa, Emis Telenggen, Bartol Silak, Nopy Siep, Son Matuan, Aldo Esema, Nofis Esema,Sadracks Langowan, dan Ellky Matuan, Denias Pahabol, Sainus Sama
Yali Esema, Mendanus Wisal, Ason Sitokdana, Yan Itlay, Miles Matuan, Yunius Lokon, Seram Ibage, Semius Malo, Arius Siep, Naipen Wamu, Simson Mare, Nando Pase, Yanus Itlay, Nasman Malo, Hason Esema, Antius Lokon, Edy Molama, Nikson Wonda, Alekx Tepmul, Nodi Tepmul, Kalvin Tepmul, Gen Sobolim, Agus Pase, Yulfina Lokon, Insos Lokon, Ina Siep, Jetrince Esema, Alfina Kean, Ida Wanimbo, Bung Karunggu, Kurus Degei, Mina Kabak, Dartena Deal Jospina Deal, Marina Deal dan Nelius Itlay.(*)
Discussion about this post