Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda bersama insan pers atau wartawan menggelar silaturahmi untuk pererat kekerabatan dan persaudaraan dalam rangka membangun kolaborasi.
“Pertemuan seperti ini untuk membangun kolaborasi dalam pemberitaan sesuai dengan kode etik jurnalistik agar tidak mempengaruhi opini masyarakat, sehingga mengarah pada hal-hal tidak baik,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, di Azana SIP Hotel Jayapura, Rabu (26/7/2023).
Silaturahmi dengan insan pers mengambil tema “Berkolaborasi Membangun Negeri Matahari Terbit” dihadiri Dansatrol Lantamal X Jayapura, Dandim 1701 Jayapura, Kajari Jayapura, dan Kapolresta Jayapura serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Jayapura.
“Silaturahmi seperti ini sangat baik untuk mendapatkan masukan atau saran dan kritik, sehingga membangun kota dan masyarakat,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Pekey mengatakan Papua selalu dipandang daerah konflik oleh masyarakat dari luar, sehingga pembangunan belum maju dan berkembang. Maka keberadaan media bisa menyeimbangkan pemberitaan di Papua khususnya di Kota Jayapura.
“Sebelum menyebar informasi harus memastikan dulu benar atau tidak, supaya masyarakat tidak terpancing dengan dengan berita hoax. Klarifikasi berita atau informasi itu sangat penting agar menjaga keamanan dan kenyamanan bersama,” ujarnya.
Acara yang penuh kekerabatan dan keakraban itu, Pemkot Jayapura menyampaikan terima kasih kepada wartawan yang sudah menyampaikan pembangunan di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura.
Pekey menambahkan dalam silaturahmi tersebut yang dibahas penanganan sampah, keamanan, dan penanganan lingkungan serta pelayanan di lingkungan Pemkot Jayapura. Ia juga mengingatkan pimpinan OPD agar tidak menghindari wartawan.
“Mendekatkan hubungan dan komunikasi. Selama ini sudah dilakukan, tapi juga saling mengingatkan [pemberitaan] demi memajukan daerah yang dapat diketahui masyarakat melalui media,” ujarnya.
Pekey berharap kepada wartawan di Kota Jayapura agar menyampaikan pesan yang dituangkan ke dalam berita dengan baik atau berimbang, karena dikonsumsi masyarakat dari kalangan intelektual dan masyarakat menengah.
“Pro aktif supaya jangan ada kesalahan komunikasi di masyarakat. Menyampaikan pemberitaan yang mendidik dan berimbang. Bersama-sama memperkuat komunikasi dan mendukung program pemerintah daerah dalam pemberitaan,” pungkasnya. (*)