Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota atau Pemkot Jayapura menggelar coffee morning bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda, Ketua Lembaga Masyarakat Adat atau LMA Port Numbay, ketua paguyuban, kepala suku, dan sejumlah tokoh agama di Kota Jayapura dalam rangka menjalin sinergitas.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk silaturahmi dan juga membahas berbagai kegiatan demi kemajuan bersama,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, di Hotel Horison Ultima Entrop Jayapura, Kamis (10/8/2023).
Dalam pertemuan coffee morning tersebut, Penjabat Wali Kota, Frans Pekey, sekaligus membangun komunikasi, kolaborasi untuk membahas dan saling menguatkan terhadap berbagai isu permasalahan di masyarakat.
“Pertemuan ini kami lakukan setiap tiga bulan sekali. Kuncinya adalah komunikasi, karena saling memberikan informasi, saling mengingatkan untuk mencari solusi agar permasalahan itu dapat diatasi, ” ujarnya.
Kegiatan coffee morning rutin dilakukan Pemerintah Kota Jayapura untuk mempererat kebersamaan guna bersama-sama membangun Kota Jayapura ke depan yang lebih baik.
“Hubungan komunikasi penting sekali untuk dilakukan agar mempererat hubungan kekeluargaan dan kekerabatan. Dengan pertemuan seperti ini dapat memperkuat sinergitas dan membangun komunikasi,” ujarnya.
Coffee morning dilanjutkan dengan diskusi untuk mendapatkan masukan dan saran terkait kemajuan Kota Jayapura, seperti masalah persampahan, konsumsi minuman beralkohol, judi togel, penertiban pedagang kaki lima atau PKL, parkir liar, dan permasalahan antar suku atau kelompok.
“Dibutuhkan komitmen, koordinasi, dan sinergi, sehingga tetap menjaga keamanan, kedamaian, dan kenyamanan supaya bisa melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan kondusif,” ujarnya.
Pekey berharap masyarakat saling menghargai dan menghormati serta menjadikan Kota Jayapura sebagai rumah bersama agar menjadi kota yang aman dan nyaman.
“Kami terus melakukan penertiban dan pengamanan yang menganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Khusus para PKL yang berjualan bukan di tempatnya agar kembali berjalan di pasar, seperti penjual ikan dan ayam,” katanya. (*)