Jayapura, Jubi – Arah pengembangan infrastruktur agar pembangunan aman dari bencana gempa bumi melalui pembenahan secara matang.
Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia atau IAGI Pengurus Daerah Papua, Robert L.N Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (13/2/2023).
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik akibat pergerakan lempeng atau kerak bumi.
“Perencanaan dan pembangunan termaksud dalam tahap rekonstruksi. Pembenahan infrastruktur menjadi fokus utama agar aman dari gempa meski terdampak tapi tidak terlalu parah,” ujarnya.
Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik serta dilalui oleh sabuk api.
“Tren gempa kalau dianalogikan seperti gelombang, jadi ada gempa awal, puncak, dan susulan, dan akhirnya berhenti sendirinya,” ujarnya.
Dengan kawasan beriklim tropis dan letak geografis yang strategis, menjadikan Indonesia memiliki potensi besar terhadap bencana alam.
“Kami berharap gempa 5,4 magnitudo adalah yang terakhir. Kita lihat satu Minggu ke depan, kalau gempanya semakin berkurang intensitas dan frekuensinya, maka ke depan Kota Jayapura tidak lagi mengalami gempa,” ujarnya.
Robert Awi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura mengatakan, kualitas bangunan di Kota Jayapura cukup bagus.
“Gempa sebagai gambaran pelepasan energi yang terjadi di bawah lempeng bumi. Kalau pelepasan energi sudah selesai maka gempa di atas sudah selesai, meski wilayah Kota Jayapura tidak aman dari gempa karena tektonik aktif,” ujarnya.
Robert Awi berharap Pemkot Jayapura melakukan pemetaan lebih detail, sehingga sesar atau patahan yang sampai hari ini belum teridentifikasi bisa teridentifikasi agar dilakukan konservasi terhadap daerah tersebut untuk tidak ditinggali warga.
“Masyarakat sebenarnya harus tahu, rumah mereka yang paling aman dimana, kalau tidak sempat lari keluar rumah, maka di bawah tangga dan kamar mandi lebih aman untuk berlindung,” jelasnya. (*)