Sentani, Jubi – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, menegaskan Aparatur Sipil Negara tidak perlu panik terhadap teror dan ancaman pasca kebakaran beruntun di kompleks Kantor Bupati Jayapura.
“Sudah ada penambahan personel dari pihak keamanan dan satuan pamong praja serta tim jaga di setiap instansi,” ujar Triwarno di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kamis (2/11/2023).
Triwarno juga mengharapkan seluruh ASN tetap melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. Pelayanan publik harus berjalan, baik di gedung yang lama maupun di gedung kantor yang baru bersifat sementara.
Semua dokumen dan data-data penting, kata Triwarno, terkait insiden kebakaran yang terjadi, semua sudah harus diinventarisasi dan disimpan atau dibuat dalam bentuk softcopy.
“Dinas yang kantornya terbakar, terkait data dan dokumen penting yang ada di dalamnya, segera dibuatkan laporan kepada pihak berwajib, dan kepada pimpinan daerah serta inspektorat,” kata Triwarno.
Dikatakan, semua pihak sudah dikoordinasikan untuk bersama-sama menuntaskan dan mengungkap apa motif serta siapa dalang intelektual dari semua kejadian yang terjadi di Gunung Merah. Seluruh ASN diminta tetap tenang dan melaksanakan pelayanan publik seperi biasa.
“Tugas kita sebagai abdi negara adalah melakukan pelayanan. Langkah selanjutnya adalah merelokasi kantor yang terbalar ke bangunan sementara untuk tetap melaksanakan pelayanan,” ujarnya.
Triwarno Purnomo yang pernah menjadi Pj Bupati Asmat mengatakan memasuki akhir tahun, masih banyak hal yang harus berjalan terkait pelayanan, penyerapan anggaran perubahan, dan persiapan penetapan APBD induk 2024.
Dalam konteks ini, kata Triwarno, semuanya harus tetap berjalan sebelum akhir tahun. Penerima manfaat dari sejumlah sumber anggaran harus mendapat manfaat melalui program dan kerja jajaran Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Intinya, pelayanan tetap berjalan, penyerapan anggaran melalui program dan kegiatan yang sudah atau sedang berjalan segera dituntaskan sambil kita menyiapkan seluruh fasilitas pendukung seperti kamera pengintai dan pos jaga di setiap kantor dan dinas,” ujar Purnomo. (*)