Jayapura, Jubi – Kantor Pos Cabang Jayapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, telah menyalurkan bantuan sosial atau bansos program sembako dan program keluarga harapan (PKH) tahap 4 tahun 2023.
“Jumlah penerima sebanyak 13.000 lebih susulan untuk tahap 3 dan 22.917 untuk tahap 4,” ujar Eksekutif General Manager Kantor Pos Cabang Jayapura, Dedi Metroy Siahaan, Kamis (30/11/2023).
Dikatakannya, dana bantuan program sembako dan PKH tahun 2023, yang sudah dikucurkan oleh Kementerian Sosial tanpa ada potongan. Artinya, murni diterima oleh penerima manfaat.
“Berapapun besaran biaya yang diberikan, maka itulah yang harus kami salurkan. Kalau bisa jangan diwakilkan karena itu menjadi kendala buat kami,” ujarnya.
Dedi berharap penerima bansos yang sudah menerima undangan, agar segera mendatangi Kantor Pos Cabang Jayapura, namun jika belum diminta untuk kordinasi ke kelurahan masing-masing.
“Kalau Bapak/Ibu tidak mengambil bantuan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Pusat, maka itu menjadi penilaian atau kinerja kurang baik buat kami. Saya berharap bansos ini bermanfaat buat penerimanya,” ujarnya.
Asisten Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura, Evert Nicholas Merauje, berharap program bansos sembako dan PKH berjalan baik agar mendatangkan manfaat kepada penerimanya.
“Saya menilai program bansos ini berjalan baik, karena penerima by name by address sehingga tidak ada kecurangan. Setiap penerima scan KTP dan foto, yang menandakan bantuan langsung kepada penerima,” ujarnya.
Merauje menambahkan program bansos ke depan dapat mengakomodir sebagian besar masyarakat yang tersebar di 14 kampung di wilayah Kota Jayapura di kampung supaya bantuan yang diberikan benar-benar menyasar yang membutuhkan.
“Program ini tentunya sangat bermanfaat, apalagi di momen yang mendekati Natal ini, pastinya sangat membantu untuk masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Djong Makanuay, mengatakan program bansos berjenis pemberian uang tunai sebagai respon Pemerintah Pusat untuk membantu masyarakat ekonomi lemah.
“Ke depan kami mendata menggunakan aplikasi mandiri untuk update data. Tim mulai bekerja Januari, karena sebagain besar belum terakomodir (terutama OAP dan Port Numbay). Aplikasi ini membantu kelurahan untuk update data penerima bansos,” ujarnya. (*)