Jayapura, Jubi – Badan Pekerja Harian dan Pegawai Kantor Sinode GKI di Tanah Papua melaksanakan ibadah penutupan minggu kerja terakhir Februari 2023 di Kantor Sinode GKI di Tanah Papua.
Ibadah yang berlangsung, Jumat (10/3/2023), di Universitas Ottow Geisler dan dihadiri oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Haryanjas Pasang Kamase, beserta tim.
Setelah ibadah bersama dilanjutkan dengan kegiatan penyerahan secara simbolis santunan kematian pegawai organik dan pensiun Sinode GKI di Tanah Papua, yang diserahkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan kepada Ketua Sinode GKI.
“Simbolis Santunan Kematian sebesar Rp 1.848.000.000 bagi 44 ahli waris dari pegawai organik dan pensiun yang telah meninggal dunia,” ujar Haryanjas.
Sinode GKI di Tanah Papua telah melindungi seluruh pegawai organik, pensiun, guru Injil, dan guru jemaat serta pendeta dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sejak 25 Oktober 2021.
“Program ini adalah Program Tangan Kasih Gerejawi merupakan salah satu wujud dukungan dari Badan Pengurus AM Sinode GKI di Tanah Papua untuk mendukung Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui Jaminan Sosial sesuai dengan Inpres No. 4 Tahun 2022,” ujarnya.
Manfaat program ketika terjadi kedukaan, sudah tersedia dana duka sebesar Rp42 juta bagi ahli waris dari warga jemaat dan beasiswa bagi 2 anak ahli waris sesuai ketentuan. Selain itu segala risiko akibat kecelakaan pada saat bekerja akan di-cover oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“Harapan kami, seluruh ekosistem Sinode GKI di Tanah Papua dapat memperoleh perlindungan dalam Program Tangan Kasih Gerejawi ini, khususnya bagi majelis jemaat, penatua, syamas, kostor, serta warga jemaat rentan yang saat ini sedang mendapat perhatian khusus dan dukungan penuh agar seluruh ekosistem Sinode GKI dapat terlindungi juga dalam program ini,” jelasnya.
Haryanjas menambahkan penyerahan simbolis santunan kematian juga diberikan kepada salah satu ahli waris almarhum Pendeta Yosafat Pattipeme, salah satu pendeta dari jemaat di Klasis Muara Tami.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu, memberikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin dalam waktu 16 bulan telah memberikan dampak manfaat yang luar biasa, khususnya dalam meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
“Harapannya Program Tangan Kasih Gerejawi dapat melindungi seluruh ekosistem Sinode GKI di Tanah Papua, termasuk penatua, syamas, kostor, dan warga jemaat di seluruh jemaat, yang merupakan perwujudan pelayanan kasih Diakonia yang nyata dan menyentuh langsung,” ujarnya.
Sinode GKI di Tanah Papua, lanjutnya, akan melindungi seluruh penatua, syamas, kostor, dan warga jemaat rentan ke dalam program ini, dengan BPJS Ketenagakerjaan Papua sebagai wujud dari program nasional pemerintah terkait penanggulangan kemiskinan ekstrem sesuai dengan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022.
“Program ini akan mendapat dukungan penuh dari BP AM Sinode GKI TP,” jelasnya. (*)