Jayapura, Jubi – Sebanyak 45 orang guru dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengikuti pelatihan guru penggerak guna meningkatkan kompetensi. Pelatihan guru penggerak tahun 2023 dilaksanakan selama dua hari oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang berlangsung di gedung PGRI Kota Jayapura, Kamis (16/11/2023).
Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Batseba Itaar, mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk menjadikan guru yang mampu menerapkan konsep merdeka belajar dalam proses pembelajaran.
“Guru mempunyai kemampuan lebih dalam mendorong prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, mengembangkan diri secara aktif baik akademik dan nonakademik, mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru lain, dan menjadi teladan serta agen transformasi bagi ekosistem pendidikan,” ujarnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggencarkan deretan langkah untuk memajukan pendidikan Indonesia. Salah satunya melalui Program Guru Penggerak.
Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang ‘Guru Penggerak’ menjelaskan bahwa guru mampu merencanakan, melaksanakan, menilai, dan merefleksikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan di masa depan dengan berbasis data.
“Guru juga dituntut dapat berkolaborasi dengan orang tua, rekan sejawat, dan komunitas untuk mengembangkan visi, misi, dan program satuan pendidikan,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid.
Selain itu, dilanjutkannya, guru dapat juga mengembangkan kompetensi secara mandiri dan berkelanjutan berdasarkan hasil refleksi terhadap praktik pembelajaran, dan menumbuhkembangkan ekosistem pembelajar melalui olah rasa, olah karsa, olah raga, dan olah pikir bersama dengan rekan sejawat dan komunitas secara sukarela.
“Program pendidikan guru penggerak dilaksanakan dengan prinsip, profesional, dan transparan. Guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya,” ujarnya.
Abdul Majid berharap, guru penggerak juga nantinya akan mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan, untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Kepala Balai Guru Penggerak Papua, Fatkurohmah, mengatakan program pelatihan pendampingan guru penggerak diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat berinovasi bagi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan masing masing.
“Di Kota Jayapura jumlah guru penggerak ada 27 orang. Kalau untuk wilayah Papua secara keseluruhan sebanyak 400 orang. Tugasnya guru penggerak itu adalah menghidupkan komunitas belajar di sekolahnya dan guru-guru yang ada di sekitar sekolah,” ujarnya.
Fatkurohmah berharap guru penggerak sebagai calon pemimpin pembelajaran dipersiapkan untuk menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, narasumber atau pun fasilitator-fasilitator dalam melaksanakan Program Merdeka Belajar. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!