Jayapura, Jubi – Sejumlah 20 peserta dari berbagai komunitas lingkungan, literasi dan kaum muda yang putus sekolah di Papua mengikuti Pelatihan Produksi Konten Kreatif. Pelatihan ini dilakukan Imaji Papua yang berkolaborasi dengan Yayasan Kopernik Bali. Pelatihan ini juga penting sebagai upaya membagi pengetahuan kepada generasi muda agar bisa menjadi konten kreator.
“Dengan cara mengajari generasi muda Papua untuk aktif di dunia digital diharapkan, membuka peluang-peluang baru untuk mereka. Ada peluang-peluang lain yang bisa dikerjakan selain menjadi pegawai negeri,” kata Yulika Anastasia, Head of Imaji Papua saat ditemui Jubi di Pusat Pelatihan dan Pembinaan Wanita atau P3W GKI, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (11/10/2023).
Yulika mengatakan, peserta Pelatihan Produksi Konten Kreatif ke depannya diharapkan bisa secara kreatif membuat flyer, poster atau promosi itu pilihan dari peserta sendiri. Selain itu dia mengatakan tugasnya mereka mencoba membuat konten promosi tentang potensi alam, budaya dan pangan lokal.
Dia mengatakan, pelatihan produksi konten kreatif kali ini diperuntukan bagi generasi muda Papua yang bergiat di isu-isu lingkungan dan literasi. Dikatakan pelatihan itu juga melibatkan generasi muda yang dengan berbagai latar belakang mereka putus sekolah agar bisa mendapatkan keterampilan.
“Jadi anak-anak yang belum punya pendidikan formal mereka bisa belajar [dan] bergabung bersama kami di sini,” katanya.
Lebih lanjut Yulika mengatakan, dirinya menyampaikan materi tentang strategi media sosial serta tentang bagaimana menulis konten, dalam pelatihan produksi konten itu juga mendatangkan pemateri-pemateri yang mumpuni di antaranya, fotografer profesional Yosin Kogoya menyampaikan materi tentang teknik fotografi yang di antaranya seperti fotografi produk, fotografi model, fotografi nether, fotografi lanskap.
Pihaknya juga mendatangkan dosen ISBI Jayapura dan praktisi desain grafis, Riski Hamsa, yang menyampaikan materi tentang desain grafis menggunakan aplikasi canva. “Kami berupaya yang terbaik. Termasuk penyaji juga bukan asal menyajikan tapi memang kami yang bergerak di bidangnya,” katanya.
Sementara itu, Yosin Kogoya mengatakan dia dengan menggunakan alat yang seadanya, seperti HP bisa digunakan untuk bisa berkarya dan dari situ bisa mendapatkan penghasilan. Dia menambahkan dengan keahlian sebagai konten kreator bisa mandiri dan menghidupi sehari-hari.
“Tidak harus menjadi PNS [Pegawai Negeri Sipil atau saat ini ASN] tapi dengan hobi menggunakan alat yang seadanya seperti HP bisa punya penghasilan dan [juga sekaligus membuka] lapangan pekerjaan bagi orang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Imanuel Hindom peserta pelatihan dari Komunitas Papuan Voices Kabupaten Keerom, Provinsi Papua mengatakan, banyak pengetahuan baru yang diperoleh melalui Pelatihan Produksi Konten kreatif itu. “Ada hal-hal baru yang didapatkan dari pelatihan ini,” katanya.
Dia mengatakan, sebelumnya dirinya bersama komunitas Papuan Voices, komunitas yang juga bergerak di dunia fotografi dan videografi dalam melakukan editing menggunakan aplikasi panelka tapi di sini dia belajar dalam menggunakan aplikasi canva.
“Sa merasa tambah ilmu pengetahuan dan itu sangat senang skali,” ujarnya. (*)