Wamena, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menggelar evaluasi pencapaian penyelenggaraan pemerintah daerah 2023 dan rencana pembangunan 2024 terkait penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, inflasi, dan pembangunan kampung di sebuah hotel di Wamena, Jayawijaya, Kamis (22/2/2024).
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, mengatakan evaluasi yang dihadiri delapan kabupaten ini membahas mengenai empat agenda strategis nasional yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrem, inflasi, stunting, dan pembangunan kampung.
“Sebetulnya hanya tiga agenda strategis nasional, tetapi kami menambahkan pembangunan kampung, karena kami melihat dalam konteks di Papua Pegunungan basis masyarakat adalah di level akar rumput, sehingga kami menambahkan itu,” kata Velix Wanggai.
Dengan melihat yang terjadi saat ini di Papua Pegunungan, katanya, kondisi faktual yang masih dihadapi baik dari angka kemiskinan ekstrem, stunting, kondisi terakhir inflasi di Januari 2024, hingga kategori kampung-kampung yang tertinggal, berkembang, dan maju, perlu suatu langkah terpadu dalam penanganannya di seluruh kabupaten.
Dari penyampaian pencapaian setiap kabupaten, ada langkah-langkah yang telah dilakukan terutama dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu langkah-langkah yang harus dilakukan, karena bagi pemerintah pusat hal tersebut akan menjadi bahan pegangan, apakah pemerintah provinsi dan kabupaten dapat mencapai target yang dicanangkan.
“Salah satu contoh misalnya soal stunting, di [tahun] 2024 target nasional harus menyentuh angka 14 persen. Sedangkan di Papua Pegunungan masih di angka 34 [persen], sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah dengan usaha yang luar biasa antara seluruh gerakan secara terpadu,” katanya.
Agenda lain mengenai penanganan inflasi juga menjadi PR bersama seluruh pemerintah daerah di provinsi baru ini, bagaimana agar tingkat harga yang stabil dan daya beli masyarakat terkendali.
“Memang tidak mudah soal inflasi ini, dengan tingkat kemahalan, biaya logistik yang tergantung pada trasnportasi udara, hal itu memerlukan langkah-langkah terpadu dan tidak biasa,” katanya. (*)
Discussion about this post