Wamena, Jubi-Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua, lakukan pertemuan bersama perwakilan Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Jayawijaya, terkait sejumlah aspirasi hak Tunjangan Perbaikan Penghasilan atau TPP yang belum dibayarkan sejak Januari -September 2023.
Pertemuan digelar di kantor Bupati atau gedung otonom Wenne Hulle Hubby Wamena pada Sabtu sore (30/9/2023). Hadir Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, ketua PGRI Jayawijaya, Yerry H. Himan, Kepala Dinas Pendidikan, Natalis Mumpu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Jayawijaya Hironumus Hubby dan sejumlah perwakilan guru di Kabupaten Jayawijaya.
Usai pertemuan, Banua mengatakan apa yang disampaikan oleh perwakilan PGRI dan guru di Jayawijaya ini memang semua pembiayaannya bersumber dari APBD daerah.
“Tahapan prosesnya tergantung dari usulan dinas ke keuangan, jadi sudah tidak ada intervensi Bupati lagi sebenarnya” kata Bupati Banua
Bupati Banua menjelaskan, dana TPP yang ditanyakan guru, sebagian besar guru sudah menerima, tersisa sekitar 200 guru yang belum menerima, karena belum menyampaikan laporan lembar kerja.
“Jadi semua yang ditanyakan ini tergantung dinas dalam hal ini dinas Pendidikan, sesuai usulan dari masing-masing sekolah yang ajukan ke dinas, kemudian dinas lanjutkan bagian keuangan sehingga uangnya langsung masuk ke rekening TPP-nya. Tidak ada yang bisa potong-potong, karena langsung ke rekening,” ujarnya
Sementara itu terkait dana Biaya Operasional Sekolah Daerah atau BOSDA, Ia menyebutkan pengalokasiannya tergantung data OAP dari sekolah lalu ajukan permintaan dari sekolah ke Dinas dan pihak keuangan bisa memproses.
“Bosda yang baru kami bayar SD. SMP, TK PAUD belum karena kami minta data OAP, sampai sekarang baru SD saja yang sudah masuk dan sudah dibayar (karena Bosda dari Otsus) jadi tergantung usulan sekolah. Selama tidak ada permintaan bagaimana kita bayar” ujarnya.(*)