Wamena, Jubi – Dalam kunjungan kerja atau kunker ke beberapa distrik di Kabupaten Jayawijaya, Pangdam XVII/Cenderawasih, salah satunya di Distrik Maima, disambut hangat oleh ribuan warga dengan tarian tradisional.
Warga Distrik Maima minta kepada Pangdam Cenderawasih agar pelaksanaan Tentara Manungal Membangun Desa atau TMMD tahun 2023 dipusatkan di distrik tersebut. Namun tampaknya permintaan itu belum bisa direalisasikan dan akan digantikan dengan pelaksanaan Operasi Teritorial (OPSTER) dari Kodim 1702/Jayawijaya untuk merenovasi bangunan gereja di wilayah itu yang sudah berumur 40 tahun.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa, menyatakan usai mendengar aspirasi dari warga Distrik Maima, apa yang disampaikan oleh masyarakat itu maka untuk rencana renovasi bangunan gereja yang sudah berusia sekitar 40 tahun maka tetap akan dibangun tatapi bukan melalui Program TMMD yang seperti ini yang bertempat di Distrik Tailarek.
“Nanti kita akan bangun tentunya tadi sudah disampaikan juga oleh Bupati Jayawijaya, saya akan perintahkan Dandim 1702 Jayawijaya, tadi juga satuan zeni nanti yang baik konstruksi yang akan melakukan perbaikkan bangunan gereja itu tapi, kegiatannya mungkin tidak TMMD tetapi opster,” kata Pangdam Cenderawasih saat melakukan kunjungan kerjanya di Distrik Maima sekaligus melakukan penanaman ubi jalar pada Selasa (8/11/2022) kemarin.
Selain bagunan gereja yang akan dibangun melalui program opster, Pangdam XVII/Cenderawasih juga menilai pengembangan kopi di Wamena sangat menjanjikan untuk masyarakat sehingga pihaknya akan mencoba lagi untuk mengembangkan produksi kopi bersama dengan masyarakat.
“Kita juga akan coba kembangkan lagi bersama masyarakat nanti kira-kira kopi Wamena bagaimana nantinya karena kopi ini permintaanya cukup bagus,” katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengaku jika program TMMD dari TNI tahun depan, pemerintah daerah sudah memplot di distrik lain.
“Tadi diminta untuk merenovasi gereja itu kami akan buat opster untuk pembangunan yang tadi disampaikan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengakui jika program opster tidak bisa menduduki dua distrik. Oleh karena itu mungkin akan dilakukan bertahap satu distrik dahulu dan kalau sudah selesai baru distrik yang lainnya sehingga apa yang diminta oleh masyarakat bisa perlahan diwujudkan.
“Jadi mungkin akan kita buat program untuk opster karena kemarin sebelum TMMD kita juga ada opster di Distrik Silo Karno Doga, sehingga meskipun warga di Maima minta namun kita tidak bisa tempatkan di sini dulu,” bebernya.
Bupati Jhon Banua menambahkan permintaan masyarakat di Distrik Maima maka tidak dilakukan program TMMD tetapi dengan program opster yang nanti mungkin dibawa arahan panglima, sehingga pemerintah siap untuk laksanakan itu.
“Saya jujur saja kalau untuk TMMD tidak bisa dilakukan di Maima tahun depan. Tapi kalau untuk program Opster kita pemerintah akan dukung itu untuk melakukan renovasi sebuah gereja di sana,” tutupnya. (*)