Sentani, Jubi – Ribuan masyarakat adat dari berbagai komunitas masyarakat adat di seluruh Indonesia mengikuti karnaval budaya dalam rangka Kongres Masyarakat Adat Nusantara atau KMAN VI di Kabupaten Jayapura, Tanah Tabi, Papua, Senin (24/10/2022).
Lapangan Theys Eluay sebagai titik kumpul karnaval budaya dan finish di Stadion Bas Youwe Sentani.
Pelepasan peserta karnaval budaya oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, yang didampingi sejumlah tokoh masyarakat adat dari berbagai daerah. Pelepasan peserta ditandai dengan penabuhan tifa.
Bupati Jayapura dalam sambutannya sebelum melepas peserta karnaval budaya mengatakan tiga agenda besar saat ini, Kongres Masyarakat Adat Nusantara, Kebangkitan Masyarakat Adat, dan Festival Danau Sentani menjadi momentum penting bagi semua untuk akan terus menyuarakan hak-hak dasar masyarakat adat di seluruh Indonesia.
“Sejak pagi ini hingga pada 30 Oktober nanti, kita kawal tiga agenda besar dan bersejarah bagi seluruh masyarakat adat yang hadir saat ini,” ujar Mathius Awoitauw, yang diiringi dengan penabuhan tifa sebagai tanda dilepasnya peserta karnaval.
Terpisah, Umar, salah seorang peserta KMAN VI dari Provinsi Kalimantan Barat, mengaku sangat bangga dan sukacita bisa berada di Papua, di Jayapura bersama seluruh masyarakat adat dari seluruh Nusantara.
“Ini moment yang tidak akan apernah saya lupakan, bisa berada di Negeri Matahari Terbit. Negeri yang penuh damai dan sukacita, masyarakatnya ramah dan penuh damai menyambut kita semua di dalam Kongres Masyarakat Adat Nusantara,” katanya.
Sementara itu, salah satu seniman Papua, Theo Yepese, mengatakan prosesi pelepasan peserta karnaval sedikit melenceng dari rencana yang ditetapkan.
“Semua peserta harus berbaur secara bersama dalam karnaval ini sehingga terlihat dengan jelas kebhinekaan kita. Tidak seperti saat ini, kontingen Papua sebagai tuan rumah lebih dulu berjalan lalu diikuti oleh kontingen masyarakat adat lain dari seluruh Indonesia,” ungkapnya. (*)