Wamena, Jubi – Panitia Hari-hari Besar Islam atau PHBI Kabupaten Jayawijaya mengapresiasi dan mendukung kegiatan safari Maulid Nabi dan pengajian akbar yang diselenggarakan Dewan Masjid Indonesia atau DMI Jayawijaya, dengan keliling masjid dan mushola di pinggiran kota Wamena.
“Pengajian akbar untuk memperingati hari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW yang dilaksanakan di setiap masjid, mushola, kerukunan atau paguyuban atau ormas Islam lainnya. Kami dari PHBI turut mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini,” kata Ketua PHBI Kabupaten Jayawijaya, Teguh Priyantoro, saat ditemui Jubi usai pengajian akbar di masjid Al Mukhlasin di Kampung Tulima, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (23/10/2022).
Ia menambahkan moment ini selain bersilaturahim, di dalamnya ada acara adat budaya Lembah Baliem yaitu bakar batu, yang menyatukan kebersamaan yang bermanfaat bagi umat muslim dan seluruh elemen masyarakat di Wamena.
Teguh berharap kegiatan hari besar Islam yag dirayakan tidak hanya Maulid Nabi tetapi juga hari-hari lain seperti Isra Miraj, Nuzulul Quran, dan tahun Baru Islam pada 1 Muharam, juga Idulfitri dan Iduladha bisa diperingatan semarak untuk ikhuwah islamiyah.
Lebih lanjut Teguh menyatakan umat muslim Jayawijaya yang menjadi pilar sebagai kebangkitan umat di wilayah ini dan Dewan Masjid Indonesia yang mempelopori kegiatan ini terus bersinergi dengan umat muslim serta ormas Islam di Kabupaten Jayawijaya, serta mengedepankan toleransi antar umat beragama untuk membangun Jayawijaya yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua DMI Jayawijaya, Yoyo Iwik Sriyoto, berharap umat muslim di pinggiran kota Wamena seperti di Tulima, tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan meningkatkan keimanan.
“Kami akan tetap memfungsikan masjid-masjid di pingiran kota [Wamena], selain sebagai tempat salat berjamaah, juga akan kami jadikan sebagai tempat belajar mengaji bersama sehinga fungsinya benar-benar maksimal,” katanya.
Yoyo berharap umat muslim di Kampung Tulima mempertahankan kehidupan yang sangat aman dan damai serta tetap menjaga toleransi dengan umat lain.
“Prioritas utama adalah memakmurkan masjid, yang merupakan peninggalan para senior atau printis muslim, yang notabene sudah ada yang meninggal atau kembali ke daerah asalnya, agar generasi muda tetap bisa melanjutkan perjuangan mereka,” katanya.
Program DMI Jayawijaya ke depan, kata Yoyo, akan berusaha menjangkau setiap masjid yang ada di pingiran kota Wamena. Saat ini DMI sudah menjadwalkan kegiatan safari Maulid Nabi dan pengajian akbar di empat masjid.
“Minggu berjalan ini akan kami laksanakan. Semua harus diperlakukan hal yang sama karena itu tidak boleh merasa tidak diperhatikan dan tidak berbagi,” katanya.
Yoyo menegaskan DMI Jayawijaya mendukung program pemerintah daerah untuk menjadikan Wamena sebagai kota toleransi antar umat beragama dan masyarakat harus saling menjaga dan mengerti terhadap kepercayaan masing-masing sehingga Wamena tetap aman, nyaman, dan indah sebagai Wamena Kota Dani. (*)