Merauke, Jubi – Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk berjanji melaporkan secara transparan kepada publik terkait proses perbaikan Sistem Komunikasi Kabel Laut – Sulawesi Maluku Papua Cable System (SKKL – SMPCS) pada ruas Merauke-Timika yang mengalami gangguan pada Kamis, 4 Januari 2024 lalu.
Kepala Kantor Daerah Telkom Merauke, Papua Selatan, Justino Fernandes kepada wartawan, Sabtu (20/1/2024), mengatakan saat ini Kapal Dnex Pasific Line, kapal khusus yang digunakan untuk perbaikan kabel optik bawah laut telah berada di perairan Makassar – Sulawesi Selatan. Kapal dimaksud akan mengangkut komponen perbaikan termasuk teknisi.
“Dari Makassar, Kapal Dnex Pasific Line akan langsung bergerak menuju perairan Merauke, tepatnya ke lokasi kabel yang mengalami kerusakan. Kami janji, tahapan-tahapan termasuk proses perbaikan kabel bawah laut disampaikan transparan kepada masyarakat sehingga dapat diketahui. Memang selama ini (beberapa kali perbaikan), kekurangannya kami tidak sampaikan secara terbuka,” kata Fernandes.
Setelah mengangkut teknisi dan logistik kabel optik, kata Fernandes, Kapal Dnex Pasific Line selanjutnya menuju ke area kerusakan kabel optik di 138 kilometer ruas Merauke – Timika dengan kedalaman 42 meter segmen laut.
“Sesuai regulasi pelayaran dan SOP, kapal ini dari Makassar langsung ke lokasi kerusakan. Jadi kemungkinan tidak singgah di pelabuhan Merauke. Sehingga nanti kami akan sampaikan secara terbuka kepada masyarakat terkait proses-proses perbaikannya,” kata Fernandes.
“Kapal ini didesain khusus untuk penarikan dan perbaikan jaringan kabel bawah laut. Jadi seperti pabrik berjalan. Kapal ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, salah satunya robot yang berfungsi mencari dan menarik kabel yang rusak. Ini satu-satunya kapal perbaikan kabel laut yang ada di Indonesia,” sambungnya.
Untuk layanan internet di Merauke, kata Fernandes, Telkom menyediakan kapasitas bandwidth mencapai 7 Giga atau 15 persen dari kondisi normal untuk wilayah Merauke. Penyediaan kuota internet itu selama proses perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika berlangsung.
Dijelaskan, total bandwidth beban kondisi normal layanan telekomunikasi di Merauke berada pada angka 64 Giga dan beban rata-rata diangkat 40 Giga. Sehingga dengan tersedia bandwidth 7 Giga saat ini berarti 15 persen dari kondisi normal atau masih jauh dari kondisi normal.
“Kapasitas bandwidth 7 Giga ini terdiri dari 6 Giga Backup Link Satelit dan 1 Giga Radio Link Palapa Ring Timur. Penggunaannya dioptimalkan untuk menjaga layanan-layanan yang vital seperti kantor pemerintah, layanan TNI/Polri, pendidikan dan kesehatan. Untuk masyarakat kami sediakan delapan titik akses WiFi gratis,” kata dia.
Selain itu, tambah Fernandes, Telkom juga menambah backup link penguatan kapasitas jaringan internet sebesar 800 MB dan disebarkan ke titik-titik tertentu di Merauke yang bisa diakses oleh masyarakat.
“Harapan kami ke depan, pemerintah daerah bisa mendorong proses perizinan kemaritiman terkait ruang penempatan bawah laut untuk kita bangun kabel backup ke depan. Kabel backup ini untuk mengantisipasi kerusakan susulan kabel optik,” tutupnya. (*)