Wamena, Jubi – Hingga hari kelima dokter hewan dan petugas medis diterjunkan ke sejumlah lokasi terjadinya kematian ternak secara mendadak di Jayawijaya, tim ini belum dapat menyimpulkan apakah kejadian itu merupakan suspect Hog Cholera atau bukan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J. Hendri Tetelepta menjelaskan di hari keempat dan kelima guna memastikan penyebab, Dinas Pertanian dibantu tim dokter dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Sulawesi Selatan.
“Tetapi tim kesehatan hewan yang diturunkan ini juga tidak bisa memastikan itu penyakit Hog Cholera atau bukan,” kata Hendri Tetelepta kepada wartawan di Wamena, Senin (11/12/2023).
Selama tim kesehatan hewan melakukan pengecekan ke lapangan, dilakukan juga pengambilan sampel darah, dan melakukan swab terhadap ternak yang berada di lokasi terdampak, serta mengambil organ tubuh dari beberapa sampel ternak.
“Itu mereka bawa dulu ke balai besar di Maros untuk diperiksa, baru kita bisa tahu kejadian ternak mati itu disebabkan oleh Hog Cholera atau ada penyakit lain,” katanya.
Ia menyebut bahwa hasil berbagai sampel yang diambil dan dibawa ke BBVet Maros itu, membutuhkan waktu seminggu untuk mengetahui hasil penyebabnya. Tetapi menurut dokter hewan yang diturunkan, jika memang terjadi suspect Hog Cholera, maka dalam satu kawasan itu bisa 70-80 persen populasi ternak yang mati semua dalam hitungan hari.
“Tetapi kan kejadian yang ada ini kematian ternak dalam jumlah 1-2 ekor ternak. Dan sejauh ini belum ada lagi informasi dari masyarakat di lokasi terdampak kepada petugas medis yang turun bahwa ada kematian ternak lagi,” katanya.
Untuk itu dinas terkait pun selalu menyampaikan kepada peternak di lokasi dugaan suspect itu, bagaimana memutus mata rantai penyebaran penyakit ternak dari lokasi yang diduga terdampak ke lokasi yang masih aman.
“Lalu menyampaikan agar membatasi penggunaan bahan pakan yang bersumber dari sampah serta mengenai sanitasi kandang, dimana dinas telah melakukan pembersihan semacam cairan disinfektan buat sanitasi kandang di masing-masing peternak,” katanya. (*)