Wamena, Jubi – Ketua Komisi Penanggulangan AIDS atau (KPA) Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Wetipo, dalam jumpa pers di Kantor Sekretariat KPA Jayawijaya, pada Selasa (14/3/2023), menyampaikan bahwa sesuai surat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya Nomor 440/231/DINKES/III/2023 tertanggal 7 Maret 2023, jumlah ODHA di Kabupaten Jayawijaya mencapai 8.386.
“Rincian secara keseluruhan laki-laki sebanyak 4.133 dan perempuan sebanyak 4.253, sedangkan untuk jumlah LFU (Lost to Follow-Up) atau pasien yang putus mengonsumsi obat sebanyak 2.721 orang, dengan rincian laki-laki sebanyak 1.208 dan perempuan ada 1.513,” katanya.
Ia manambahkan, sebelumnya LFU hanya berjumlah 1.000 tetapi hingga hari ini terus meningkat.
“Untuk menekan angka HIV-AIDS yang cukup tinggi di Kabupaten Jayawijaya, tidak hanya menjadi tugas kerja dari KPA saja, melainkan semua komponen, baik pemerintah, masyarakat, LSM, dan juga tokoh-tokoh penting yang berpengaruh harus terlibat langsung,” katanya.
Menurutnya KPA Jayawijaya telah bekerja sama dengan 5 LSM yang ada di Kabupaten Jayawijaya, namun sampai saat ini belum ada reaksi dan wujud nyata dari kerja-kerja LSM yang merupakan mitra kerja KPA.
“KPA berharap LSM yang menjadi mitra kerja KPA dapat bekerja semaksimal mungkin di lapangan, artinya kita tidak menunggu uang, tetapi LSM harus bekerja dengan menolong, utamanya itu tentang hati untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang ada,β katanya.
Dalam mempermudah penanganan pelayanan kesehatan bagi ODHA, KPA juga telah bekerja sama dengan BPJS Jayawijaya dan Dinas Dukcapil Jayawijaya, sehingga ODHA yang ada di Jayawijaya dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan di Jayawijaya.
Ia mengatakan untuk tahun 2023, KPA telah melakukan beberapa kegiatan penting dalam upaya menekan angka HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, di antaranya dengan melakukan distribusi kondom dan sosialisasi di tempat umum seperti di Pasar Jibama, Potikelek, dan Pasar Sinakma.
“Selain itu KPA juga telah melakukan pertemuan dengan (Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di Kabupaten Jayawijaya, melakukan sosialisasi di tingkat Distrik Asologaima dan Distrik Wita-Waya juga Distrik Wadagku,” katanya.
Ke depan KPA merencanakan akan melakukan sosialisasi di tingkat sekolah yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
“Dan akan melakukan FGD dengan melibatkan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya. Termasuk Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Papua Pegunungan,” katanya. (*)