Sentani, Jubi – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura menyebutkan bahwa panjang dan ruas jalan di Kabupaten Jayapura pada 2021 mencapai 618,68 kilometer. Ruas jalan dalam kondisi baik sepanjang 237,36 kilometer, kondisi sedang mencapai 31,35 kilometer, rusak ringan mencapai 142,45 kilometer, dan rusak berat mencapai 207,52 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Jayapura, Alpius Toam, mengatakan pada 2022 lalu telah mengusulkan seluruh kebutuhan daerah secara khusus infrastruktur jalan dan jembatan, hal tersebut termasuk persyaratan teknis yang diperlukan.
Pengusulan tersebut melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan disetujui sebesar 116 miliar rupiah untuk beberapa ruas jalan yang sesuai dengan DAK per mabupaten.
“Untuk proses pekerjaan infrastruktur jalan, memang mahal biaya dan anggarannya. Tetapi, pengusulan dan koordinasi sudah dilakukan. Sebab, untuk pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan tidak bisa hanya menggunakan anggaran daerah saja,” ujarnya di Sentani, Rabu (15/3/2023).
Dikatakan, dari pengusulan tersebut, tentunya tidak serta merta semuanya dikabulkan sebab harus dipilih skala prioritas yang sudah ditetapkan, sebagai penghubung pada fasilitas-fasilitas publik yang tersedia. Seperti peningkatan jalan, renovasi trotoar, dan juga perbaikan darinase pada lingkup perkotaan. Sebagai upaya penataan wilayah yang bebas hambatan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan ini terus terjadi.
“Jalan lintas distrik dan kampung adalah kewenangan pemerintah daerah, jika usulan kami terjawab sepenuhnya maka pekerjaan jalan lintas distrik dan kampung pasti dikerjakan,” katanya.
Sebelumnya, penegasan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, pada pelaksanaan Musrenbang Distrik di sejumlah wilayah pembangunan menyebutkan bahwa fokus dan perhatian khusus pemerintah daerah dalam proses pembangunan saat ini, yakni terkait konektivitas akses jalan di semua wilayah pembangunan di Kabupaten Jayapura.
“Pembukaan akses jalan dari kampung ke kota, demikian sebaliknya hingga semua wilayah di daerah dapat terkoneksi melalui akses jalan. Sehingga mempermudah seluruh aktivitas masyarakat kita dari kampung ke kota dan sebaliknya,” tegas Hikoyabi. (*)