Wamena, Jubi – Sejak Selasa (5/12/2023), tim kesehatan dari klinik hewan bersama Dinas Pertanian Jayawijaya, telah melakukan pengecekan langsung ke berbagai tempat yang diinformasikan ada banyak hewan ternak mati mendadak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J. Hendri Tetelepta mengatakan di hari kedua, Rabu (6/12/2023), dua dokter hewan dan 10 paramedis dari klinik hewan Wamena telah diterjunkan ke berbagai lokasi seperti di Pisugi, Wesaput, dan Kurulu.
“Tim turun langsung dengan membawa peralatan dan obat-obatan agar jika memang ditemukan kematian ternak itu karena suspect hog cholera, maka biar langsung dilakukan penanganan agar tidak berdampak ke ternak lainnya,” katanya kepada wartawan di Kantor Bupati Jayawijaya, Rabu (6/12/2023).
Ia menjelaskan hingga kini belum dapat dipastikan apakah kematian ternak itu merupakan suspect hog cholera atau karena penyakit lain. Sebagai tindakan antisipasi, dinas berupaya membatasi perpindahan ternak dari kawasan yang sehat ke daerah yang ada suspect, dengan bekerja sama dengan peternak yang ada.
“Jika memang ditemukan gejala suspect, maka diharapkan kepada seluruh peternak maupun warga lainnya agar dapat memperhatikan kebersihan kandang juga penggunaan makanan ternak yang selama ini diberikan,” katanya.
“Makanan yang diperoleh dari sampah itu yang utama, karena kita tidak mengetahui makanan atau pakan ternak yang diambil dari sampah itu sudah bercampur dengan segala macam, karena hal-hal itu bisa menjadi penyebab munculnya penyakit hog cholera,” katanya.
Selain itu, Dinas Pertanian Jayawijaya pun belum dapat memantau ternak yang masuk dari Jayapura baik menggunakan pesawat maupun jalan darat, terutama mengenai kesehatan ternak itu sendiri.
“Seharusnya dari Sentani sudah harus bisa memberikan informasi hewan mana yang bisa naik dan tidak, karena di Sentani ada Karantina Pertanian. Namun kami tetap imbau agar memperhatikan kebersihan kandang, pakan yang diberi juga harus baik tidak gunakan pakan bersumber dari sampah rumah tangga, lalu sedapat mungkin bisa mengindari perpindahan ternak dari daerah yang tidak terdampak suspect ke daerah yang ada dalam suspect,” katanya. (*)