Sentani, Jubi – Tiga atlet tinju dari sasana Demta Boxing Club (DBC) Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, atas nama Dina Napo 54 kilogram Bantam Ringan (Putri), Yesika Kopouw 52 Kilogram, dan Welmince Oyaitouw 60 kilogram terpilih mengikuti seleksi Pra PON Papua di Makassar.
Pelatih Kepala DBC, Salomina Yerisitouw mengatakan, ketiga anak asuhnya ini terpilih setelah mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang dilaksanakan beberapa hari lalu di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Salo, sapaan akrabnya ini yang juga sebagai peraih medali emas tinju 64 Kilogram putri PON XX 2021 lalu menjelaskan, bahwa ketiga anak asuhnya ini di luar dugaan bisa terpilih.
“Dalam ketidakpastian kami awalnya hanya diantar untuk mengikuti uji coba tanding antarsasana di Kota Jayapura. Tiba-tiba ada surat masuk untuk mengikuti Kejurda, hal ini lalu kami sampaikan kepada Pemerintah Distrik. Tetapi hingga saat ini, kami bisa sampai pada terpilihnya tiga atlet kami untuk ikut masuk penampungan dan Pra PON di Makassar, karena ada bantuan dari salah satu wakil rakyat dari Distrik Demta,” katanya.
“Waktu latihan kami disesuaikan dengan waktu para atlet, karena mereka semua masih duduk di bangku sekolah,” tambah Salomina di Sentani, Selasa (27/6/2023).
Dari hasil Kejurda kemarin, katanya, tiga atlet akan kembali masuk training terpusat (TC) untuk persiapan menuju Pra PON di Makasaar.
“Hari Rabu, 28 Juni, mereka akan masuk penampungan bersama atlet-atlet tinju lainnya dari kabupaten dan Kota Jayapura,” jelasnya.
Yerisitouw juga berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah, secara khusus KONI dan Pertina Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, olahraga tinju salah satu olahraga yang keras dan membutuhkan fasilitas pendukung lainnya yang selalu siap setiap saat. Target kita di Pra PON nanti, tiga atlet ini bisa berlatih dan bertanding lebih keras lagi untuk mewujudkan cita-cita mereka hingga tembus mengikuti PON XXI nanti di Sumatra.
“Dari sasana, kami sangat minim persiapan termasuk fasilitas pendukung lainnya seperti sepatu, sarung tinju, kostum, protektor kepala dan obat-obatan termasuk lunsum bagi para atlet,” ungkapnya.
Hariyanto Piet Soyan, tokoh masyarakat Demta yang juga sebagai Anggota DPRD Kabupaten Jayapura mengaku sangat bangga tetapi sekaligus merasa kecewa karena sangat minim perhatian dari pihak terkait.
“Dalam hal ini KONI dan juga induk cabang olahraganya. Tetapi, apa yang sudah dipersembahkan pada awal persiapan ini bisa menjadi bekal bagi mereka, untuk terus berlatih dan berjuang keras meraih cita-cita mereka pada level pertandingan yang tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, sangat tidak etis untuk menjelaskan bagaimana perjuangan tiga atlet ini hingga bisa lolos ke Pra PON di Makassar nanti. Sebagai wakil rakyat dan secara khusus putra daerah Demta, hal ini juga menjadi tanggung jawab bersama untuk memberikan dukungan dan motivasi terbaik.
“Pemberdayaan potensi generasi muda dan semua yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing, pemerintah dan pihak terkait jangan hanya besar mulut saja dan tidak pernah eksekusi dalam program pembinaan. Itu namanya tong kosong bunyi nyaring,” katanya. (*)