Sentani, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan stok obat malaria di daerah ini mulai terbatas atau berkurang.
Menurutnya, keterbatasan obat malaria ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Jayapura tetapi di Papua pada umumnya.
“Selama ini obat malaria biasa dipesan dari pusat langsung, artinya di Kementerian Kesehatan atau pada Dinas Kesehatan Provinsi Papua,” ujar Khairul di Sentani, Selasa (14/6/2022).
Dikatakan, saat ini stok obat malaria hanya bisa didapatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) yang ada di Kabupaten Jayapura, di mana sebelumnya stok obat malaria disediakan di apotek dan klinik-klinik kesehatan baik swasta maupun milik TNI, Polri, dan pihak Gereja.
Khairul menjelaskan bahwa keterbatasan stok obat malaria di pusat, dampak dari adanya perubahan struktur di Kantor Kementerian Kesehatan RI, sehingga sampai saat ini masih menunggu informasi lanjutan terkait pesanan obat malaria.
“Kita tetap berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, juga dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Sesuai dengan kesepakatan, awal Juli mendatang stok obat malaria bisa normal kembali,” jelasnya.
Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Jayapura, Benhur Wally mengatakan stok obat sangat penting dipersiapkan sebelum waktu pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN). Jumlah peserta yang mencapai ribuan orang, tentunya dengan kondisi dan perubahan cuaca di daerah ini bisa berdampak pada kesehatan para peserta.
“Fasilitas pendukung seperti tenaga medis, dokter, dan ambulans sudah harus tersedia di setiap kampung tempat pelaksanaan KMAN,” katanya. (*)
Discussion about this post