Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebutkan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI di Kabupaten Jayapura adalah bukti dari keberagaman masyarakat adat di Papua, secara khusus Tanah Tabi yang membawahi Kabupaten dan Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, dan Mamberamo Raya.
Dikatakan, seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura, tidak hanya lokal saja, tetapi semua masyarakat yang berada di dalam forum dan kerukunan keluarga senusantara wajib bersuka cita, dan menjemput saudara-saudara dari seluruh nusantara yang datang ke Papua.
“Dari berbagai etnis, suku dan agama bersatu dalam tiga kegiatan besar di Kabupaten Jayapura,” ujar bupati Awoitauw di Sentani, Rabu (20/7/2022).
Keberagaman, kata bupati dua periode ini, adalah amanat dari Tuhan bagi umat-Nya yang percaya bahwa kasih dapat menembus segala perbedaan di tengah masyarakat adat senusantara untuk Indonesia yang lebih baik.
“Perayaan hari kebangkitan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura akan diperingati bersamaaan dengan pembukaan KMAN, dan akan dibuka oleh Presiden Jokowi serta ditutup oleh wakil presiden republik Indonesia,” jelasnya.
Awoitauw menambahkan, keberagaman masyarakat di Kabupaten Jayapura sudah berjalan sejak daerah ini dicanangkan sebagai zona integritas kerukunan, sehingga nanti ketika para peserta kongres yang datang dan tinggal di rumah-rumah warga di Kabupaten Jayapura, semuanya akan diterima dan disambut dengan tangan terbuka.
“Ada ratusan rumah warga yang disiapkan di pesisir danau, semua siap untuk menyambut keluarga mereka dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung ( DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra mengatakan, antusias masyarakat adat di kampung sangat luar biasa ketika mendengar adanya kegiatan KMAN di Kabupaten Jayapura.
Kata Yarusabra, panitia lokal telah melakukan sosialisasi serta berbagai persiapan di sejumlah kampung, secara khusus fasilitas pendukung, sarana dan prasrana yang dibutuhkan.
“Air bersih, pemasangan pipa ke rumah warga, renovasi sejumlah fasilitas umum seperti pendopo, dan ruang serbaguna. Masyarakat sangat antusias dan saling mendukung untuk penyiapan sejumlah fasilitas, pemerintah kampung juga telah menyediakan anggaran untuk pelaksanaan KMAN di setiap kampung,” ucapnya. (*)
Discussion about this post