Sentani, Jubi – Kabupaten Layak Anak atau KLA bagi Kabupaten Jayapura yang dicanangkan sejak 2015 lalu hingga saat ini belum menunjukkan adanya ruang terbuka hingga fasilitas bermain bagi anak-anak di tempat umum.
Tokoh masyarakat di Sentani, Kabupaten Jayapura, Hengki Suebu mengatakan, pencanangan KLA di Bumi Khena Mbai Umbai (sebutan Kabupaten Jayapura) perlu mendapat dukungan penuh dari para stakeholder di daerah ini.
Menurutnya, fasilitas dan ruang-ruang terbuka bagi anak sangat penting bagi daerah ini yang sementara dalam proses menuju daerah berkembang.
“Masuk keluar orang dari dan ke Kabupaten Jayapura mesti dikontrol, karena pembangunan rumah pemukiman lebih banyak dibandingkan pembangunan fasilitas umum bagi anak-anak,” ujar Hengki di Sentani, Selasa (19/7/2022).
Hengki juga menambahkan pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura hingga saat ini dari hari ke hari terus bertambah. Hal ini dapat dilihat dari pembukaan kawasan baru pemukiman warga seperti BTN, Perumahan Grand, dan sebutan lain sebagai tempat pemukiman warga. Bahkan pembukaan wilayah pemukiman baru tidak menyediakan fasilitas pendukung bagi anak, seperti PAUD dan taman bermain bagi anak-anak.
“Di kampung-kampung, taman bermain anak atau fasilitas pendidikan anak usia dini tidak terurus dengan baik. Anak-anak tidak punya waktu untuk mengembangkan dirinya secara terbuka di tempat umum dengan kelompok bermain dalam usia sebaya,” katanya.
Lebih lanjut Suebu mengatakan fasilitas pendukung bagi anak-anak harus disediakan, baik di tempat umum, tempat wisata, pasar, dan tempat umum lainnya. Ada dampak negatif bagi anak-anak yang tidak mendapat ruang dan kesempatan untuk bermain secara terbuka di tempat umum.
“Anak-anak usia sekolah kebanyakan menghabiskan waktunya di atas kendaraan roda dua. Ini bagian dari perhatian orangtua yang tidak melihat dampak negatif lainnya,” ungkap Suebu.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, menjelaskan bahwa pencanangan kabupaten layak anak sesungguhnya dimulai dari kampung. Fasilitas pendukung seperti PAUD dan taman bermain harus dibangun dan disediakan di setiap kampung.
“Ada dukungan pihak swasta, NGO, lembaga pendidikan, semuanya bersifat program. Pemerintah kampung dan masyarakat diharapkan memiliki inisiatif dan kreatif dalam membangun sistem pendidikan yang lebih mudah dan inovatif bagi masyarakat, secara khusus anak-anak kita,” ujarnya. (*)
Discussion about this post