Sentani, Jubi – Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang akan digelar pada Oktober 2022 mendatang di Kabupaten Jayapura, adalah murni event atau agenda seluruh masyarakat adat di nusantara.
Penegasan itu disampaikan Ketua Panitia Lokal KMAN VI Kabupaten Jayapura, Timoteus Demetouw yang disinggung adanya keterlibatan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam kepanitiaan lokal di Kabupaten Jayapura.
Timoteus mengatakan Ketua Panitia Nasional KMAN VI adalah Mathius Awoitauw yang juga sebagai Bupati Jayapura, sehingga untuk mempercepat dan menjawab semua kekurangan yang dihadapi oleh Panitia Lokal, maka atas perintah Ketua Panitia Nasional, sebagian OPD diminta untuk mengantisipasi segala kendala dan kekurangan yang dihadapi, seperti penyediaan fasilitas pendukung, infrastruktur, sanitasi, air bersih dan juga rehab rumah pendopo adat.
“Dari sisi anggaran, panitia hingga saat ini belum ada anggaran untuk mendukung seluruh persiapan di tempat-tempat kegiatan, oleh sebab itu pimpinan OPD dilibatkan untuk menjawab dan mengatasi seluruh kekurangan yang dihadapi oleh panitia,” ujar Timoteus di Sentani, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, seluruh kegiatan di dalam pelaksanaan KMAN VI tetap ditangani oleh masyarakat adat, baik itu sarasehan, seminar, dan diskusi-diskusi yang dilakukan di setiap kampung tempat pelaksanaan KMAN VI.
“Karena KMAN VI ini termasuk agenda nasional, lalu panitianya ada di pusat, setelah Bupati Jayapura ditunjuk sebagai panitia nasional maka satu-satunya jalan terbaik untuk menyiapkan segala sesuatu terkait persiapan KMAN di daerah ini, maka sebagian pimpinan organisasi perangkat daerah diturunkan berdasarkan tupoksi masing-masing. Setelah siap, masyarakat adat tinggal melaksanakan kegiatannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua BPH AMAN Jayapura, Benhur Wally mengatakan seluruh panitia lokal yang merupakan masyarakat adat telah melakukan tugas dan fungsi dalam memberikan informasi, sosialisasi, serta monitoring terhadap persiapan, dan fasilitas pendukung yang akan dipergunakan saat pelaksanaan KMAN VI.
“Panitia terbagi dalam tiga kelompok besar dan tersebar di Sentani Timur, Sentani dan bagian barat Waibhu. Panitia yang turun langsung ke masyarakat dan menemui para tokoh masyarakat adat, untuk mendapat kepastian dari para tokoh masyarakat adat terkait kepastian kesiapan dan hal-hal yang dibutuhkan dalam prosesi pentambutan tamu, peserta, serta undangan yang akan datang dan tinggal di rumah warga di kampung,” ucapnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!