Sentani, Jubi – Peringatan HUT RI ke-77 di Kabupaten Jayapura dilaksanakan dalam berbagai cara dan sejumlah kegiatan. Termasuk penanaman ratusan bibit pohon oleh komunitas pencinta lingkungan, organisasi kepemudaan, dan kelompok pemuda di Kampung Yalonde, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura.
Ketua Pemuda Pencinta Lingkungan Hidup (PPLH) Kabupaten Jayapura, Manase Bernard Taime sebagai penggagas kegiatan penanaman ratusan bibit pohon di Kampung Yakonde mengatakan, selain momen peringatan HUT RI yang baru saja dilewati, proses dan kegiatan penanaman sejumlah bibit pohon ini bertujuan menanamkan rasa memiliki, serta rasa cinta terhadap alam dan lingkungan sekitar.
“Secara khusus kepada kelompok pemuda dan teman sebaya, niat baik harus tumbuh dan lahir dari dalam diri kita untuk melakukan hal-hal yang nyata, dan sifatnya berdampak bagi kepentingan masyarakat luas di kemudian hari. Contohnya seperti acara tanam bibit pohon yang sedang dilaksanakan saat ini,” ujar Manase di Sentani, Kamis (18/8/2022).
Momen HUT RI, kata Taime, dirayakan oleh seluruh warga negara di Indonesia, sebab kemerdekaan bangsa Indonesia wajib diisi dengan hal-hal yang baik dan berguna bagi banyak orang.
“Kegiatan tanam pohon di Kampung Yakonde saat ini hanya sebagai pemicu, juga sebagai sarana informasi dan edukasi bagi rekan muda kita semua, untuk kembali melihat betapa pentingnya pohon bagi sumber-sumber kehidupan manusia di kemudian hari,” jelasnya.
Secara terpisah, karteker Ketua KNPI Kabupaten Jayapura, Karel Suebu mengapresiasi kegiatan penanaman ratusan bibit pohon yang dilakukan oleh kelompok PPLH, maupun oleh kelompok pemuda kampung.
“Aksi nyata seperti ini yang seharusnya terus dilakukan oleh pemuda, baik di bidang lingkungan, ekonomi, budaya, dan kegiatan sosial lainnya yang berdampak bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Yakonde, Yakob Daimoye mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dengan kegiatan penanaman ratusan bibit pohon di kampungny ini.
Menurutnya, sebagian besar kampung di pesisir Danau Sentani wajib menanam bibit pohon. Selain menjaga dampak abrasi dari danau, topografi kampung kebanyakan di bawah lembah dan lereng bukit yang hampir tidak ada tahanan akar pohon. Ketika longsor, tanah dan material dari bukit, langsung menuju rumah-rumah warga.
“Tanaman pionir dan tanaman bibit pohon yang jangka panjang seperti trambesi dan jati putih yang ditanam. Dampaknya memang tidak saat ini, tetapi di waktu-waktu yang akan datang ketika terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti bencana alam, kampung tetap terlindungi karena sudah ada deretan pohon yang tumbuh sebagai benteng pertahanan,” katanya. (*)