Sentani, Jubi – Tokoh masyarakat Papua, Barnabas Suebu mengatakan hutan itu untuk hidup, bukan untuk mati. Pernyataan ini disampaikan mantan Gubernur Irian Jaya dan Papua itu, di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (26/8/2022).
Kedatangan Barnabas Suebu ke Kampung Yoboi dalam rangka mengunjungi keluarga dari istrinya, dan untuk semua masyarakat di Kampung Yoboi. Kehadiran Suebu di Kampung Yoboi disambut sukacita oleh keluarga dan masyarakat umum lainnya, dengan alunan suling dan tambur.
“Saya sudah bukan gubernur, saya saat ini sama dengan masyarakat biasa,” ujar Bas Suebu sapaan akrabnya, saat tiba di Kampung Yoboi, Jumat (26/8/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Bas Suebu didampingi Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jan Jaap Ormuserai, serta Kepala Bidang Perkebunan di Dinas Perkebunan, sempat mendatangi lokasi tracking hutan sagu kemudian kembali ke pendopo adat Kampung Yoboi, sekaligus berdiskusi bersama masyarakat.
Dalam diskusi tersebut, Bas Suebu banyak menjelaskan sepak terjangnya dalam menyelamatkan hutan Papua. Bas juga menyebutkan, Papua ini surga kecil yang jatuh ke bumi, semua yang menyangkut keindahan dan kekayaan alam di dunia ini, tidak sebanding dengan yang ada di Papua.
“Hutan dijaga untuk keberlangsungan hidup semua orang, jika hutan tidak dijaga dengan baik maka bencana alam yang dahsyat akan menimpa seluruh umat manusia,” ujar Suebu di Kampung Yoboi, Jumat (26/8/2022).
Dijelaskan pula, hutan yang dapat dikonversikan lebih difokuskan untuk menghasilkan green energy. Salah satunya hutan sagu yang ada di Kampung Yoboi. Pohon sagu, menurutnya dari akar hingga pucuk daunnya sangat bermanfaat dan dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat yang memeliharanya.
Lanjut Suebu, semasa masih menjabat Gubernur Irian Jaya banyak pejabat-pejabat pusat yang tidak senang dengannya, karena pada saat itu semua perusahaan pemilik Hak Pengelolaan Hutan (HPH) disuruh pergi.
“Contoh sederhana, Gunung Siklop [Cycloop] yang berada tepat di depan kita dan Danau Sentani, harus dijaga setiap waktu. [begitu pun] hutan sagu di Kampung Yoboi tidak akan habis sampai kiamat, ketika seluruh masyarakat menjaganya,” kata Suebu.
Ia juga mengapresiasi bantuan Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, yang telah banyak membantu masyarakat di Kampung Yoboi, secara khusus wilayah tracking hutan sagu sebagai wahana wisata hutan sagu di Papua.
“Anugerah desa wisata adalah hal yang luar biasa, ini anugerah dari Tuhan bagi masyarakat di Kampung Yoboi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuserai mengatakan Kampung Yoboi adalah kampung binaan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, pembangunan wahana wisata hutan sagu adalah hasil kerja keras masyarakat di Kampung Yoboi.
“Hasil yang ada saat ini adalah kerja keras masyarakat, sebagai pemerintah daerah ada kebanggaan tersendiri atas prestasi yang telah diraih oleh Kampung Yoboi beberapa waktu lalu, yang berada pada posisi keempat desa wisata nasional,” ujarnya. (*)