Sentani, Jubi – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra mengatakan keberadaan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura hingga saat ini masih ada, dan akan tetap ada untuk selamanya. Penegasan ini disampaikan Elisa saat ditemui di Kantor Bupati, Gunung Merah Sentani, Selasa (10/10/2023).
“Hari Kebangkitan Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura nanti pada 24 Oktober,” ujarnya.
Dikatakan, perayaan untuk tahun ini adalah yang ke-10 dan eksistensi dari masyarakat adat tetap utuh, serta berada di wilayah adat mereka masing-masing. Seperti tahun sebelumnya, perayaan akan dipusatkan di halaman Kantor Bupati Gunung Merah Sentani, dan setiap kampung sedang melakukan persiapan untuk memeriahkannya.
“Perayaan dilaksanakan dengan sejumlah kegiatan, di antaranya festival kuliner lokal, pameran hasta karya, serta pentas seni dan budaya,” katanya.
Menurutnya, perayaan dan kegiatan akan berlangsung selama dua hari yakni sejak 23-24 Oktober. Setiap kampung akan mengalokasikan seluruh kebutuhannya melalui dana kampung.
Sedangkan tema perayaan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yakni “Adat kuat, ekonomi meningkat, jati diri tetap terjaga”.
“Tentunya tugas kita juga untuk mendorong dari sisi pertumbuhan ekonominya, tidak hanya kita bicara kelompoknya saja, masyarakat adat ini harus ikut bertumbuh di dalam kebangkitan adat itu sendiri, tanpa meninggalkan jati diri dan identitas mereka sebagai pemilik tunggal hak ulayat,” katanya.
Dia berharap agar dalam setiap proses persiapan dari 139 kampung dan 5 kelurahan di bawah 19 distrik di Kabupaten Jayapura, dapat berjalan dengan baik hingga pada puncak acaranya.
“Kita tetap berkoordinasi dengan pemerintah kampung dan distrik serta lembaga masyarakat adat di wilayah adat masing-masing, sehingga pada puncak acaranya kegiatan dapat berjalan dengan baik,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!