Sentani, Jubi – Puluhan tenaga honorer yang tergabung dalam kuota 183 tenaga honorer yang tidak mengikuti ujian tes CPNS beberapa waktu lalu, mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura, guna mempertanyakan nama-nama mereka yang hendak diumumkan oleh pemerintah daerah sebagai tenaga honorer yang siap mengikuti tes CPNS.
“Saya tanya, mana daftar nama-nama 183 tenaga honorer yang kalian tempel di sini, kenapa belum ada hingga saat ini,” kata Martince Marbase, salah satu tenaga honorer di teras depan Kantor BKPSDM, Senin (9/10/2023).
Marbase juga menjelaskan bahwa sejak pagi hari, dirinya bersama seluruh tenaga honorer telah bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura.
“Sekda lalu menyuruh stafnya untuk menghubungi pihak BKPSDM, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Setelah kami menjelaskan seluruh persoalan yang kami alami menyangkut hasil tes CPNS dan adanya data siluman yang banyak dalam tes yang dilakukan, kami menuju langsung ke BKPSDM,” katanya.
Setelah di BKPSDM, kata Marbase, seluruh pegawai dan staf sepertinya kebingungan dan tidak peduli dengan kehadiran mereka. Bahkan pimpinan BKPSDM juga tidak berada di kantor.
“Kami hanya ingin tahu, nama-nama kami sudah diakomodir atau tidak. Kalau diakomodir untuk mengikuti tes, maka [harusnya] daftar nama sudah ditempel di sini,” katanya.
Menurutnya daftar nama-nama yang tergabung dalam 183 tenaga honorer sudah ada di BKN pusat, anehnya tidak terakomodir di BKPSDM.
Tenaga honorer lainnya, Vonny Marangkrena menjelaskan daftar nama-nama dalam kuota 817 orang yang telah mengikuti tes CPNS, di antaranya ada puluhan nama yang disebut sebagai siluman yang sudah mengikuti tes CPNS. Otomatis mereka tinggal menunggu dan menerima SK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Ini tidak adil, kami yang bekerja sebagai honorer belasan tahun tidak diperhatikan, lalu mereka yang siluman ini hanya satu atau dua bulan saja jadi honorer, bisa jadi ASN,” katanya. (*)