Sentani, Jubi – Perhelatan Festival Danau Sentani (FDS) ke-XIII saat ini yang diselenggarakan sejak 5 hingga 7 juli 2023 di Pantai Wisata Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, dinilai sebagai langkah awal yang baik oleh sebagian budayawan dan seniman di daerah. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan nilai-nilai budaya yang lambat laun mulai terkikis oleh pengaruh modernisasi.
Seniman sekaligus pemimpin sanggar tari tradisional dari Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Yafet Felle mengatakan FDS menjadi langkah awal untuk berbenah kembali, dengan melihat hasil pelaksanaan yang sebelumnya.
“Masih ada kelompok UMKM yang tidak mendapat tempat di dalam kegiatan, produk sagu yang menjadi tema utama sangat kurang,” katanya di tempat kegiatan FDS, Jumat (7/7/2023).
Dari sisi persiapan, kata Felle, masih banyak masyarakat yang belum hadir dalam FDS, sosialisasi yang minim serta persiapan di tempat kegiatan juga belum tertata rapi.
“FDS yang ke-XIII ini diharapkan masuk dalam event Karisma Nusantara, maka konsep pelaksanaannya harus dibuat yang lebih baik lagi,” katanya.
Seniman dan budayawan Papua, Theodorus Yepese mengatakan konsep kebangkitan ekonomi masyarakat harus jelas dan benar-benar terlihat dalam FDS. Menurut dia, yang juga sebagai pemilik sanggar Honong Papua, FDS yang dilaksanakan ini bertujuan mengangkat serta mempromosikan budaya serta pariwisata di daerah, oleh sebab itu konsep pelaksanaannya harus digarap dengan maksimal.
“Kalau hanya bawa tim tari, bawa kelompok UMKM, terus ada stand distrik, ada barang-barang produk jadi dari toko yang dipindahkan ke Khalkote, ini namanya pameran pembangunan, bukan festival budaya,” ujarnya. (*)