Sentani, Jubi – Kepala Badan Narkotika Nasional Jayapura, Ariyanto, mengatakan pihaknya sedang melakukan rehabilitasi jalan bagi sejumlah pengguna narkoba yang terjaring oleh pihaknya beberapa waktu lalu, termasuk sejumlah siswa sekolah menegah atas yang tertangkap sedang pesta narkoba di Sentani.
“Mereka sedang ikuti program rehab jalan, kalau di rumah sakit namanya rawat jalan. Selama tiga bulan ke depan,” ujar Ariyanto saat ditemui di Gunung Merah Sentani usai mengikuti acara peresmian Perpustakaan Daerah Kabupaten Jayapura, Selasa (11/4/2023).
Dikatakan, ada 20-an anak yang saat ini direhabilitasi jalan di BNN. “Fasilitasnya kami siapkan dan semuanya gratis,” jelasnya.
Menurut Ariyanto, pihaknya kerap kali melakukan sosialisasi secara masif di kampung-kampung, pada pertemuan-pertemuan masyarakat yang diawali dengan rangkaian sosialisasi pencegahan penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, bahkan dalam pertemuan dan seminar yang bersifat keagamaan hingga pertemuan masyarakat adat.
Selain sosialisasi secara struktural kelembagaan, ada satuan tugas yang terbentuk di kampung sebagai penyambung informasi kepada masyarakat dan sebagai pengawas dalam proses peredaran narkoba itu sendiri.
“Di lingkup sekolah, sudah lebih sering dilaksanakan sosialisasi, tetapi ada juga sekolah yang menolak kehadiran kami dengan dalil mengganggu jam pelajaran siswa di sekolah tersebut,” ucapnya.
Kontrol peredaran narkoba, lanjut Ariyanto, bukan hanya menjadi tugas BNN atau aparat keamanan lainnya, tetapi menjadi tugas bersama dalam mengawasi dan melaporkan serta memberantas barang haram ini, agar tidak merusak moral generasi bangsa atau masyarakat secara umum.
“Dalam setiap sosialisasi sudah kami sampaikan bahwa rantai peredaran narkoba ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak BNN saja, tanpa ada dukungan semua pihak termasuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi sekaligus sosialisasi kepada semua pihak terkait peredaran narkoba, agar diperketat pengawasannya.
“Sangat disayangkan ketika generasi muda kita terjerumus secara langsung, hal ini dibutuhkan peran orang tua yang maksimal dalam pengawasan aktivitas anak setiap hari. Oleh sebab itu, perlu ditegaskan kembali bahwa narkoba ini menjadi musuh kita bersama yang harus kita lawan,” ujar Purnomo. (*)