Jayapura, Jubi- Perhelatan sepak bola dunia atau World Cup Qatar sedang berlangsung sebulan penuh, bertepatan dengan momentum minggu advent bagi umat Kristiani di tanah Papua. Pesta jelangย Natal dan sepak bola sedang berlangsung di seluruh dunia.
Warga Kota Jayapura terus menyaksikan jalannya pertandinganย sepak bola, laluย berpawai dengan membawa bendera berbagaiย yang mereka jagokan.
di Kota Jayapura,ย pawai motor dengan bendera setiap negara sudah dilakukan jauh sebelum pembukaan piala dunia, 20 Nobember 2022. โPilihan bendera pun beragam, tetapi paling banyak adalah bendera Belanda,โkata Zadok mahasiswa Fisip Universitas Cenderawasih (Uncen) di Kota Jayapura saat mengikuti pawai dengan memakai bendera Amerika Serikat.
Lalu timbul pertanyaan, mengapa bendera Belanda lebih banyak ketimbang Brasil, Argentina dan Spanyol atau pun Perancis? Ada warga kota Jayapura yang lebih memilih bendera Senegal karena negara ini pernah membuka perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Dakar, ibukota Senegal di era 1980 an.
Mungkin ada yang bilang, nostalgia Belanda masih ada di kalangan masyarakat Papua,ย khususnya Kota Jayapura karena ada sisa-sisa peninggalan bangunan jaman pemerintahan Nederlands Nieuw Guinea. Memang benar nostalgia itu bisa dibilang bisa menjadi salah satu alasan bahwa ikatan batin dengan Belanda masih ada. Bangunan sisa Nederlands Nieuw Guinea sejak 1958 masih tampak di bilangan Dok V atas atau jaman Belanda disebut Noordwijk. Walau pun jelas sudah ada perubahan di sana sini, bahkan ada pula bangunan baru sejak 1963.
Walau demikian, warga Kota Jayapura baru pertama kali melihat dan menyaksikan siaran langsung sepak bola pada 1978. Ketika itu baru ada siaran milik pemerintah TVRI berwarna hitam putih. Beruntungnya lagi ada siaran langsung final sepak bola dunia antara Belanda melawan Argentina.
Piala Dunia FIFA 1978 adalah edisi ke-11 dari Piala Dunia FIFA,dalam turnaman itu berlangsung perebutan juara antara Argentina dan Belanda. Nama-nama pemain Belanda sisa final Piala Dunia1974 di Jerman Barat masih tetap ada, kecuali Johan Cruijf el capitano timnas Belanda yang tidak ikut.
Penemu total football Rinus Michel masih menukangi timnas Belanda dalam final 1978 di Argentina. Warga Papua di Kota Jayapura saat itu jelas memihak dan mendukung Belanda dengan permainan sepak bola yang indah di depan mata para penikmat bola.
Sayangnya pertandingan pada final 25 Juni 1978 d9Stadion River Plate, Estadio Monumental, ibukota Argentina, Buenos Aires tim tuan rumah Argentina mengalahkan Belanda dengan skor 3-1 di final setelah perpanjangan waktu.
Mario Alberto Kempes Chiodi striker jangkung milik Argentina yang waktu itu menghancurkan mimpi Belanda untuk meraih piala dunia sejak kekalahan di Jerman Barat 1974. Ia mencetak dua gol saat Argentina mengalahkan Belanda 3-1 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen, meski trofi “Golden Ball” belum ada saat itu.
Kekalahan Belanda selanjutnya di Piala Dunia 2010 edisi 19 di Afrika Selatan di final kalah tipis 1-0. Tim Orange justru tidak bermain ala total football,ย melawan tiki taka berlangsung selama 120 menit. Akhirnya gol tunggal Iniesta bikin Van Bronchost dan kawan kawan harus menelan pil pahit, dan ini merupakan kekalahan ketiga bagi Belanda.
Tak heran kalau ada joke atau mob di kalangan anak anak muda di Kota Jayapura, Brasil sudah punya bintang lima, Jerman bintang empat, Argentina bintang dua, Spanyol bintang satu. โBaru Belandaโฆ Belanda bintang berapa he, adoh tra punya bintang seh di jersey mereka,โkata salah seorang supporter. Maklum sejak final 1974 dan 1978 sampai dengan 2010 hanya meraih runner up alias juara dua.
Akankah tim Orange bangkit lagi dan memenangkan Piala Dunia di Qatar. Atau jangan sampai Argentina yang mengikuti jejak tim matador Spanyol saat juara di Afsel 2010.
Saat itu Spanyol mengawalinya dengan alami kekalahan 1-0 melawan Swiss di Grup H. Usai juara Euro 2008 tim La Roja julukan Spanyol memegang rekor tidak terkalahkan dalam 35 pertandingan untuk timnas nasional.
Hal ini sama pula dengan timnas Albiceleste Argentina berangkat ke Piala Dunia 2022 dengan catatan tidak tersentuh kekalahan dalam 36 pertandingan. Namun dalam laga pembuka Argentina kalah 2-1 melawan Arab Saudi.
Tim asuhan pelatih asal Perancis ini Herve Renard tampil mengejutkan dengan mempecundangi Argentina yang difavoritkan jadi juara Piala Dunia 2022. Laga pembuka grup C, Selasa (22/11/2022) di Lusail Iconic Stadium, Lusail, Saleh Al-Shehri dan kawan kawan unggul 1-2.
Walau demikian,ย Messi dan kawan kawannyaย baru saja mengalahkan Mexico dengan skor 2-0 dalam babak penyisihan grup C. Tim Tango Argentinaa masih menyisakan satu pertandingan melawan Polandia. Laga ini Messy dan kawan kawan harus menang untuk lolos ke babak selanjutnya.
Akankah para pendukung Argentina di Kota Jayapura kembali berpesta karena, tim Albicelste mengikuti jejak Spanyol juara Piala Dunia 2010. Pasalnya saat itu tim Matador Spanol di laga pembuka kalah 0-1 melawan Swiss.
Atau mungkin Argentina akan mengikuti jejak mendiang Maradona dan kawan-kawan di Italia Piala Dunia. Waktu itu Argentina awali pertandingan melawan Kamerun dengan kekalahan 0-1. Tapi Maradona dan kawan kawan masuk final Piala Dunia 1990 Italia melawan Jerman dan kalah 0-1 lewat finalti Andreas Brehme
Bisa jadi Messi dan kawan-kawan akan mengikuti jejak Spanyol dan juara. Sebaliknya alami pengalaman Maradona dan kawan kawan gagal raih Piala Dunia 1990. Lihat saja nanti di lapangan terkadang tim favorit bisa saja gagal dan kalah.โ Bukankah bola itu bundar. โ
Itulah sepak bola terkadang di luar nalar dan analisi sekalipun sudah punya wasit dan dilengkapi teknologi. Adapun teknologi antara lain, Goal Line Technology atau Teknologi Garis Gawang. Video Assitant Referee (VAR) atau keberadaan asisten wasit dengan bantuan teknologi VAR.
Ini merupakan prosedur untuk membantu asisten wasit meninjau tayangan ulang sebuah insiden dalam permainan sepak bola. Juga sebagai bahan pertimbangan untuk wasit utama. Selain itu ada pula Virtual Offside Line (VOL) yang membantu wasit membatalkan gol termasuk gol Argentina saat melawan Saudi Arabia yang dinilai wasit offside. Bravo sepak bola piala dunia Qatar dan terus mengibarkan bendera negara lain.(*)