Sentani, Jubi – Melinus Jikwa, pemuda Papua asal Tolikara, dengan penuh kesabaran dan modal yang terbatas berusaha untuk mengembangkan usahanya.
Pemilik ‘Magic Cafe’ yang terletak di Jalan Raya Airport Sentani, berdekatan dengan Toko Senyum 5000 itu, menceritakan perjuangannya membuka usaha kafe.
Setelah lulus dari SMA YPPK Asisi Sentani, ia mulai membuka usaha jual es jeruk memakai gerobak dorong. Kemudian berjualan memakai sepeda motor. Itu ia lakukan dari 2019 hingga 2021.
“Dari usaha jualan es jeruk saya mulai kumpul uang untuk buka usaha kafe saya,” kata Jikwa kepada Jubi pada Senin (29/1/2024).
Ia memulai usaha kafe tersebut pada 2 Februari 2021. “Awal buka itu saya sewa pondok kecil ukuran 4 x 3 meter, itu saya buat sendiri, yang punya tempat kasih harga sewa Rp400 ribu per bulan,” ujarnya.
Setelah itu ia memindahkan kafenya ke tempat sekarang. “Itu pun di awal-awal saya harus berjuang, buat bujuk pemilik tempat, buat izinkan saya pakai tempatnya,” katanya.
Ukuran kafe baru tersebut 7 x 4 meter. Jikwa sendiri yang mengubah tampilan dalamnya dan tata ruangannya.
“Saya sering datangi yang punya tempat untuk minta pakai tempatnya untuk usaha,” katanya. “Akhirnya yang punya tempat mau kasih izin dan ditaruh harga sewa Rp1 juta per bulan”.
Kini per hari pada saat ramai pengunjung kafenya bisa menghasilkan Rp800 ribu.
“Kafe saya buka pagi jam 09.00 WP sampai malam jam 21.00 WP, kadang kalau pengunjungnya banyak dan masih duduk nongkrong lama, nanti jam 10.00 WP atau 11.00 WP baru saya tutup kafe saya ini,” ujarnya.
Untuk proses peracikan kopi sampai penyajian, termasuk menyajikan kepada pelanggan ia lakukan sendiri.
Jikwa belajar meracik kopi secara otodidak dan mengusai dasar meracik kopi selama satu minggu.
“Satu kalimat yang selalu menjadi saya punya pegangan adalah Tuhan pasti memberkati siapa yang mau bekerja dan yang pastinya dibarengi dengan doa,” ujarnya. (*)
Discussion about this post