Sao Paulo, Jubi – Brazil mengalami rawan pangan meskipun negara itu adalah produsen makanan terbesar di Amerika Lati. Hasil riset yang dirilis Getulio Vargas Foundation (FGV) pada Rabu, (925/5/2022) menunjukkan 36 persen penduduk Brazil tak mampu membeli makanan buat keluarganya pada 2021.
Angka itu menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya angka kerawanan pangan di Brazil sudah melampaui rata-rata dunia sejak data tersebut mulai dicatat pada 2006. Penduduk Brazil menghadapi situasi yang mengerikan itu meskipun negaranya menjadi salah satu penghasil produk pertanian terbesar di dunia.
Menurut ekonom Marcelo Neri, direktur Pusat Kebijakan Sosial di FGV dan salah satu pakar yang terlibat dalam riset itu menyebut harga pangan di negara itu juga telah meningkat tajam sejak Rusia menginvasi Ukraina.
“Situasinya mengkhawatirkan, level tertinggi selama ini,” kata Neri, dikutip Antara dari Reuters, Jum’at, (27/5/2022).
Sedangkan kerawanan pangan di antara 20 persen penduduk termiskin di Brazil selama pandemi meningkat 75 persen pada 2021 dari 53 persen pada 2019. Angka itu mendekati level Zimbabwe, negara dengan kerawanan pangan 80 persen atau tertinggi di dunia.
Riset tersebut juga menemukan bahwa kesenjangan gender dalam kerawanan pangan di Brazil pada 2021 enam kali lebih tinggi daripada rata-rata dunia. (*)
Discussion about this post