Manokwari, Jubi – Latihan Gabungan yang melibatkan tiga Matra TNI yakni Angkatan Darat , Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan digelar di wilayah pertahanan Gabwilhan III yang meliputi enam Provinsi di Tanah Papua dan dua provinsi di Kepulauan Maluku.
Panglima Kodam XVIII Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema menyatakan kesiapan mendukung sekaligus meminta agar Kabupaten Manokwari Selatan jadi tuan rumah atau lokasi digelar latihan gabungan tersebut di Papua.
Melalui siaran pers yang diterima, Selasa (30/5/2023), Asisten Operasi Asopsi Kasdam XVIII Kasuari, Kolonel Inf Aswin Kartawijaya mengatakan, tahapan awal Latihan Gabungan TNI Tahun 2023 ditandai dengan menerima rombongan Kodiklat TNI pada akhir pekan lalu.
Kedatangan rombongan dari Kodiklat TNI yang dipimpin langsung oleh Brigjen TNI Khairul Anwar, selaku Direktur Latihan Kodiklat TNI langsung disambut oleh Pangdam, Kasdam Irdam serta para Staf Ahli Pangdam dan para Asisten juga Kabalakdam XVIII/Kasuari di ruang Yudha dilanjutkan dengan briefing awal dalam rangka peninjauan terhadap medan yang akan digunakan dalam Latgab
“Peninjauan daerah latihan yang dilaksanakan selama dua hari, sejak 28 sampai dengan 29 Mei 2023 ini bertempat di daerah Manokwari Selatan. Peninjauan daerah Latgab ini, merupakan salah satu pertimbangan kapan dilakukan latihan gabungan tersebut, namun segi kesiapan dari semua angkatan dan untuk personel yang dilibatkan sampai dengan saat ini masih pada proses perumusan yang tentunya melibatkan banyak personel baik itu Angkatan Darat, Laut maupun Udara,” jelas Kolonel Inf Aswin di Manokwari .
Menurutnya, daerah Manokwari Selatan dipilih sebagai lokasi Latgab, tentunya dinilai strategis dan mempunyai areal yang cukup mendukung dalam proses Latgab nantinya.
“Selain itu daerah tersebut dinilai memiliki medan latihan yang sesuai dengan materi latihan yang akan dimainkan juga memiliki nilai karakteristik daerah operasi yang akan dilaksanakan,”ucapnya
Tujuan dari Latgab sambung Aswin, ini adalah meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan para prajurit sehingga apabila para prajurit dan seluruh sistemnya diperlukan dalam melaksanakan operasi, semuanya sudah siap. “Latihan Gabungan TNI ini akan memberikan gambaran sejauh mana kekuatan, kemampuan, dan kesiagaan operasi TNI untuk menghadapi setiap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan NKRI,” kata Asops.
Dengan Latgab ini diharapkan mampu memberikan keyakinan pada masyarakat, bahwa pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dapat terus berlanjut dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu, sinergitas TNI-Polri dan Pemerintah Daerah juga dapat dikolaborasikan dengan baik guna mendukung terciptanya keamanan dan kedamaian di tanah Papua Barat dan Papua Barat Daya serta Papua secara keseluruhan,” katanya.(*)