Jayapura, Jubi – Lukas Enembe adalah seorang pemimpin yang teguh memperjuangkan hak-hak dasar orang asli Papua (OAP) di tengah berbagai macam tuduhan, halangan, dan rintangan.
Demikian dikatakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI Provinsi Papua, Kyai Haji Syaiful Islam Al Payage, kepada Jubi melalui panggilan telepon di Kota Jayapura, Papua, Rabu (27/12/2023), sembari menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Lukas Enembe pada Selasa lalu.
“Beliau konsisten memperjuangkan [apa yang dianggap] keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan yang distigmakan [terhadap OAP] di Tanah Papua. Terakhir Beliau membangun image positif terhadap Papua yang selalu dibilang tidak bisa, termiskin, dan bodoh. Tapi [Beliau] membalikkan 100% bahwa Papua daerah yang maju, Papua itu daerah yang kaya, dan masyarakatnya juga pintar. Masyarakatnya juga bisa bersaing dengan saudara-saudara yang lain itu,” katanya.
Ketua Umum MUI Provinsi Papua itu mewakili seluruh ormas dan umat Muslim di Tanah Papua menyampaikan belasungkawa atas kepergian tokoh, pemimpin, dan ‘orang tua’ bagi rakyat di Tanah Papua.
“Kami merasa sangat kehilangan sekali. Kami berdoa semoga Bapak bisa diterima di sisi Tuhan. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” kata anggota MRP Pokja Agama Provinsi Papua itu.
Al Payage merasakan kepemimpinan almarhum Lukas Enembe di Papua sebagai pemimpin moderat yang mengayomi seluruh umat beragama di Tanah Papua. Almarhum Lukas Enembe juga tak membeda-bedakan dalam kepemimpinannya, memberi ruang semua orang, karena mottonya ‘Menembus Perbedaan’ dan memajukan Tanah Papua. Ia berharap semoga dedikasi dan kebaikannya akan selalu dikenang oleh OAP.
“Mudah mudahan kebaikan almarhum, orang tua kita terkasih itu dicatat di sisi Tuhan Yang Maha esa. Kami Umat Islam tidak akan pernah melupakannya,” ujarnya.
Ia menambahkan almarhum Lukas Enembe adalah bapak pembangunan. Masa Lukas Enembe menjabat Gubernur Papua dua periode, telah banyak melakukan kebijakan dan terobosan yang luar biasa, seperti pembangunan stadion, kantor DPRD, kantor MRP, dan kantor Gubernur serta menyelenggarakan PON di Papua.
“Almarhum membuktikan bahwa Papua bisa dan Papua hebat. Beliau adalah tokoh sentral yang bisa mensejajarkan pembangunan Provinsi Papua dengan provinsi lain seperti Sulawesi dan Jawa,” ujarnya.
Walau tetap merindukan kepemimpinan almarhum, Al Payage berharap masyarakat Papua bisa menerima dengan lapang dada dan mendoakannya. “Terutama kepada keluarga terdekat yang ditinggalkan bisa dikuatkan kesabaran ketabahannya dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.
Ia berpesan agar pemimpin-pemimpin generasi Papua selanjutnya bisa meneruskan teladan yang ditinggal oleh mantan gubernur itu.
“Harus berani memperjuangkan hak-hak dasar OAP. Hak orang Papua untuk berdiri sejajar dengan saudara-saudara yang lain dan bisa membangun Papua dengan hati yang baik,” katanya. (*)