Jayapura, Jubi – Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Muhammad Musa’ad menyatakan Pemerintah Provinsi atau Pemprov Papua telah menyerahkan dokumen 2.950 tenaga honorer Pemprov Papua yang lolos verifikasi kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD Pemprov Papua. Hal itu dinyatakan Musa’ad di Kota Jayapura, Senin (1/8/2022).
Musa’ad mengatakan, dokumen yang diserahkan berisi data 2.950 tenaga honorer Pemprov Papua yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh tim yang melibatkan Kantor Regional IX Badan Kepegawai Negara (BKN) Jayapura, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua. Verifikasi itu merupakan bagian dari proses mengisi kuota pengangkatan 20 ribu tenaga honorer di Papua menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Jadi data yang dihimpun dari Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Provinsi Papua total sebanyak 2.950 tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua,” kata Musa’ad saat ditemui di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Papua, Kota Jayapura, Senin.
Musa’ad menjelaskan jumlah data honorer yang harus diverifikasi untuk menentukan pengisian kuota formasi 20 ribu dari pemerintah pusat sempat membengkak. “Makanya dibentuk tim untuk melakukan verifikasi dan validasi data. Hasilnya ini yang diserahkan kepada Sekretariat Daerah Provinsi Papua, lalu kami serahkan ke pimpinan OPD untuk ditindaklanjuti,” kata Musaad.
Musa’ad berharap para pimpinan OPD akan memanggil 2.950 tenaga honorer yang telah dinyatakan lolos verifikasi dan validasi, dan menjelaskan tahapan lebih lanjut sebelum mengikuti tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Tes itu akan dilakukan melalui sistem Computer Assisted Test (CAT).
“Nanti mereka yang lolos akan dipanggil untuk menerima penjelasan, kemudian mereka akan mengikuti tes untuk memastikan siapa yang berhak atau memenuhi syarat menjadi CASN di lingkungan Pemprov Papua,” ujarnya.
Musa’ad menegaskan verifikasi dan validasi yang telah dilakukan tim BKN dan BPKP itu telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti masa kerja dan lainnya. Tenaga honorer yang tidak lolos verifikasi itu diminta bersabar, karena akan ada formasi penerimaan lainnya. Musa’ad menyatakan pembentukan tiga provinsi baru hasil pemekaran Papua juga akan membuka penerimaan CASN. (*)
Discussion about this post