Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Papua Tengah akan memfokuskan pemusatan latihan atau TC atlet mereka pada awal tahun depan menjelang tampil perdana di ajang Pekan Olahraga Nasional – PON XXI di Aceh – Sumatera Utara.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah, Yeki Tobay mengatakan, tahun ini pihaknya hanya menyiapkan kuota 30 atlet yang akan tampil langsung pada PON XXI dengan mendapatkan jatah wildcard.
Tak hanya TC, KONI Papua Tengah juga akan menggencarkan pembentukan dan pembenahan organisasi KONI Kabupaten dan Pengurus-pengurus cabang olahraga.
“TC atau pemusatan latihan atlet Papua Tengah akan kita fokuskan secara intens pada awal tahun depan, karena untuk tahun ini kita hanya menyiapkan atlet, setelah itu baru pembenahan organisasi karena kita daerah baru lalu menyiapkan atlet menuju PON XXI,” kata Tobay kepada Jubi, Kamis (31/8/2023).
Saat ini kata Tobay, kurang lebih sudah terdata sebanyak 25 cabang olahraga. Namun pihaknya akan mendahulukan atau memprioritaskan cabang-cabang atau disiplin olahraga yang sudah memiliki atlet untuk diikutkan ke PON XXI.
“Pelatda semua akan difokuskan pada awal tahun depan. Sekitar 25 Pengprov yang ada, listnya sudah ada dan semua cabor akan kita bentuk tapi lebih diprioritaskan cabor yang sudah punya atlet untuk diikutkan ke PON XXI, sementara yang lain akan jadi cabor pembinaan KONI Papua Tengah untuk disiapkan pada tahun 2028,” ujarnya.
KONI Papua Tengah bersama dua provinsi DOB yakni KONI Papua Pegunungan dan Papua Selatan telah melakukan kroscek dan verifikasi atlet yang akan tampil pada PON XXI. Itu dilakukan agar tak ada penggandaan data atlet.
“Jadi kita juga kroscek jangan sampai ada penggandaan data atlet. Tapi dari data yang sudah kita kroscek bersama KONI Papua itu lebih banyak atlet kita yang asli dari Papua Tengah, ada juga yang dari binaan KONI Papua induk,” kata Tobay.
Ia juga mengatakan, KONI Papua akan merekomendasikan kepada KONI-KONI DOB untuk menggunakan jasa atlet Papua yang tidak mengikuti babak kualifikasi.
“Yang sudah ikut kualifikasi itu tidak bisa diikutkan, jadi yang sudah dibina tapi tidak ikut babak kualifikasi itu yang bisa kita ambil. Kita siapkan atlet yang sudah siap, semua akan kita persiapkan secara intens pada tahun depan,” ujarnya. (*)