Jayapura, Jubi – Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun, mengatakan perlu kolaborasi guna mengatasi inflasi, penanganan stunting, dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Papua.
Hal itu disampaikan Rumasukun dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, stunting, dan kemiskinan di Provinsi Papua yang diselenggarakan di Kota Jayapura, pada Senin (19/2/2024).
Rumasukun mengatakan tantangan utama yang dihadapi bersama saat ini adalah tingginya angka stunting, laju inflasi yang tidak terkendali, serta tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Provinsi Papua. Program penanganan stunting, inflasi, dan kemiskinan menjadi program nasional dan daerah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius saat ini.
Stunting sebagai indikator dan kurangnya gizi pada anak-anak yang memprihatinkan dan memiliki dampak negatif jangka panjang yang serius terhadap perkembangan dan kognitif generasi mendatang. Selain itu penanganan kemiskinan juga sangat penting yang perlu ditangani karena berdampak banyak terhadap permasalahan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar lainnya.
“Semuanya perlu dilakukan dengan cara dan strategis penanganan secara holistik dan terpadu,” ujarnya.
Rumasukun mengajak semua bersatu dalam semangat gotong-royong dan komitmen yang kuat untuk mengatasi stunting, inflasi, dan kemiskinan. Perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan terkait termasuk dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swasta, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
“Mari kita memberikan masukan, rekomendasi, dan solusi yang inovatif untuk mempercepat pembangunan di Provinsi Papua. Mari bersama-sama berjuang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi yang ada datang dan mewujudkan Papua yang sejahtera dan berdaya saing,” katanya.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, mengatakan saat inflasi didominasi beras, cabai, bawang, dan daging.
Maino mengatakan pemerintah daerah dapat mengendalikan inflasi dengan berbagai cara, di antaranya mengadakan pasar murah/pangan murah, mengoptimalkan anggaran daerah, mendistribusikan pangan dari daerah dengan harga rendah ke daerah dengan harga tinggi dan lain-lainnya. (*)
Discussion about this post