Sentani, Jubi – Festival Danau Sentani (FDS) ke-XIII 2023 yang berlangsung selama tiga hari di Kawasan Pantai Wisata Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, rencananya akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, pada Rabu (5/7/2023).
FDS ke-XII dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jayapura bersamaan dengan Penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat (KMAN) 2021. Sementara FDS ke-XI dilaksanakan pada 2018, dan 2017 adalah FDS ke-X.
Direktur Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf) RI, Marhen menjelaskan bahwa kunjungannya untuk memastikan seluruh kesiapan panitia penyelenggara, dan diharapkan persiapan terus dibenahi hingga acara pembukaan oleh Menteri Parekraf RI pada 5 Juli 2023.
Dikatakan, rundown acara kunjungan Menteri Parekraf terdiri dari launching Tourism Information Center (TIC) yang pertama di Indonesia di ruang VIP Bandar Udara Sentani pada pukul 07.00 WP, setelah launching TIC menteri menuju lantai dua Kantor Bupati Jayapura untuk pertemuan dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Kabupaten Jayapura yang terdiri dari 8 kelompok, dari Kota Jayapura 1 kelompok, dan dari Kabupaten Keerom 1 kelompok.
“Satu jam pertemuan dengan Pokdarwis, menteri langsung menuju Pantai Wisata Khalkote untuk pembukaan Festival Danau Sentani,” ujarnya, di sela-sela kegiatan pemantauan kesiapan panitia FDS di Pantai Wisata Khalkote, Selasa (4/7/2023).
Marhen juga mengakui kesiapan panitia FDS sudah sangat baik. Hal ini sejalan dengan kebangkitan pariwisata yang mencapai 75 persen setelah pandemi. Oleh sebab itu, diharapkannya kepada dinas teknis yang menangani pariwisata, pada tahun berikutnya sudah mulai dengan menjual paket wisata, secara khusus untuk FDS ini.
“Dukungan semua pihak, khususnya pelaku ekonomi kreatif harus lebih ditonjolkan sehingga nuansa festivalnya bisa tampak,” katanya.
Disinggung soal kehadiran Presiden Jokowi ke Papua, Marhen menolak untuk berkomentar terkait kehadiran orang nomor satu di republik ini. “Itu ranahnya protokol presiden, saya hanya soal kunjungan Pak Menteri saja,” ujarnya.
Fredrick Modouw selaku koordinator acara menjelaskan bahwa ada belasan hingga puluhan tim tari yang akan mengisi panggung utama FDS. Selain tim tarian tradisional, ada juga tarian kontemporer, suling tambur, dan juga artis-artis lokal Jayapura yang mengisi acara selama tiga hari perhelatan FDS.
“Ikon FDS adalah isosolo (tarian di atas perahu) akan tampil saat pembukaan acara, ada 11 kampung di pesisir danau yang akan membawakan tarian tersebut,” ujarnya. (*)