Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Universitas Cenderawasih menyepakati kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian. Kerja sama itu dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau MoU yang ditandatangani di Gedung Rektorat Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa (30/1/2024).
Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai mengatakan pembangunan provinsi baru seperti Provinsi Papua Pegunungan membutuhkan kolaborasi dengan perguruan tinggi. Wanggai menilai Universitas Cenderawasih (Uncen) telah teruji selama enam dekade menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan membuat berbagai kajian/riset yang berkontribusi dalam pembangunan di Papua maupun Indonesia.
“Kami melihat Universitas Cenderawasih memiliki rekam jejak yang bervariasi, latar belakang keilmuan dengan sembilan fakultas dan 85 program studi,” kata Wanggai di Kota Jayapura, pada Selasa.
Wanggai mengatakan melalui kerja sama itu Uncen diharapkan akan mentransfer pengetahuan yang strategis bagi pembangunan di Papua Pegunungan. Wanggai berharap Uncen dapat mendorong pembangunan sektor pertanian, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, kebijakan publik, hingga perencanaan kota dan wilayah.
“Ada proses kolaborasi pengetahuan, gagasan, riset, pengabdian. Kami ingin penguatan sektor-sektor strategis itu, sehingga sejak awal Provinsi Papua Pegunungan membangun [dengan] model kebijakan yang berbasis pengetahuan. Tentu pengetahuan itu dihadirkan melalui Universitas Cenderawasih,” ujarnya.
Wanggai mengatakan pihaknya juga sangat terbuka menerima mahasiswa maupun dosen yang hendak melakukan pengabdian dan riset di daerah pegunungan. “Kami terbuka dalam konteks skema merdeka belajar dan anak-anak studi akhir ingin Kuliah Kerja Nyata, magang, riset independen, kami Papua Pegunungan siap menerima. Kami menetapkan Uncen sebagai orangtua asuh kami di rumah baru kami,” katanya.
Rektor Universitas Cenderawasih, Dr Oscar Oswald O Wambrauw mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan yang menjalin kerja sama dengan Uncen. Wambrauw mengatakan pihaknya memang akan membuka lokasi perkuliahan di berbagai wilayah Tanah Papua.
“Kita bertahap mempersiapkan itu, [dan] beliau [Penjabat Gubernur Papua Pegunungan memberikan] respon cepat. Terima kasih banyak kepada Penjabat Gubernur Papua Pegunungan [yang telah] hadir, semoga kerja sama itu memberikan kontribusi nyata pada peningkatan sumber daya manusia di Papua Pegunungan,” ujarnya.
Wambrauw mengatakan pusat studi dan kajian Uncen sedang melakukan pendampingan terhadap Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dalam perencanaan tata kota dan wilayah. Wambrauw mengatakan melalui kerja sama itu pihaknya akan program dan pusat kajian yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan.
Uncen saat ini memiliki sembilan fakultas dengan 85 program studi, serta program pascasarjana. Akan tetapi, Uncen belum memutuskan rincian fakultas dan program studi yang akan membuka lokasi perkuliahan di Papua Pegunungan, karena menunggu hasil kajian Tim Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
“Kita akan persiapkan program-program studi yang sekiranya melalui tim mereka untuk mengkaji program mana yang dibutuhkan lebih awal untuk dibuka. Untuk teknik, sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan program lainnya,” katanya. (*)
Discussion about this post