Nabire, Jubi – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk melepaskan sebanyak 120 anak asli Papua Tengah ke Sekolah GenIUS Tangerang, Jumat, (26/1/2024).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Papua Tengah, Marten Ukago mengatakan, pelepasan siswa-siswi dari delapan kabupaten terdiri dari kabupaten Paniai (12 siswa), Mimika (13 siswa), Deiyai (20 siswa) , Intan Jaya (25 siswa), Puncak Jaya (10 siswa), Nabire (18 siswa), Puncak (10 siswa) dan Dogiyai (12 siswa) .
“Intan Jaya kami kasih siswa lebih, karena kondisi di sana sekolah semua satuan sekolah ditutup. Kami melakukan semua ini melalui koordinasi dengan para kepala dinas delapan kabupaten,” kata Marten Ukago ketika acara pelepasan di aula kantor Gubenur Papua Tengah, Jl Merdeka Nabire.
Mengingat proses kegiatan belajar mengajar telah dimulai, kata Ukago maka bagi anak-anak yang telah memenuhi persyaratan akan segera dikirim melalui kloter pertama sebanyak 68 anak dari lima kabupaten yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Intan Jaya.
“Kemudian yang dari lima kabupaten yang 19 siswa belum lengkapi persyaratan akan kloter kedua sebanyak akan digabungkan dengan kabupaten Mimika, Puncak dan Puncak Jaya,” katanya.
“Anak-anak sekolah yang kami lepas ini datang dengan berbagai latar belakang, namun ibu Gubernur melakukan investasi 120 anak ini harus dibina di Sekolah GenIUS. Ini potensi sumberdaya manusia Papua Tengah untuk 20 tahun ke depan, selain potensi pariwisata, petani, pertambangan, peternakan sehingga anak-anak ini kemudian bisa menjadi tuan di atas Provinsi Papua Tengah,” katanya.
Menurut mantan Sekda Papua Tengah, pihaknya mengirim para siswa dengan segala keterbatasan tapi suatu kelak mereka akan pulang dengan kemampuan yang luar biasa.
“Kami harap sekolah GenIUS mohon dibina seperti anak-anak Papua lainnya di sana dan kami yang mereka akan berkarakter. 120 orang yang kami kirim adalah tahap pertama, kemudian tahun 2025 mohon dilakukan kegiatan yng sama demi tanah PapuanTengaj tercinta,” ujarnya.
Pj Gubenur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk mengucapkan banyak terimaksih kepada orangtua karena dengan hati yang paling dalam mau melepaskan kepada pihak Sekolah GenIUS guna mengkaderkan anak-anak untuk investasi Papua Tengah.
“Ibu bangga dengan kalian semua ,karena dari kecil sudah bisa merantau untuk lebih maju lagi. Mari kita beri applause untuk anak-anak,” kata Haluk mengajak tepuk tangan untuk anak-anak.
Menurut Haluk, salah satu tantangan yang dihadapi adalah rendahnya kualitas SDM akibat ketidakmerataan pendidikan di kalangan masyarakat terpencil.
Untuk mengatasi hal ini, perempuan asli lembah Baliem ini telah menegaskan komitmen untuk memastikan anak-anak Papua, harus mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan.
Upaya pemerintah dilakukan untuk mengatasi kendala seperti jumlah anak yang tidak bersekolah atau mengalami putus sekolah. “Dalam kegiatan yang sederhana kita lakukan untuk masa depan yang luar biasa demi Papua Tengah. Apa yang kami rencana yang menjadi visi kami sudah bisa terwujud. Jujur untuk mengambil keputusan untuk investasi ini sangat berat bahkan dengan penuh pertimbangan,” ujarnya.
“Era saya sebagai penjabat saya rasa program ini sangat penting. Karena dulu ada stigma yang dialamatkan kepada kami bahwa kita tidak mampu, saya mau mengubah stigma itu melalui program pendidikan. Hari ini kita mau menunjukkan bahwa kita mampu, sekarang 120 pergi dan 120 kembali dengan hasil yang baik. Anak-anak harus pergi dengan baik dan kembali dengan baik bahkan dengan kualitas yang tinggi bukan rata-rata. Anak-anak harus benar-benar menjadi jenius,” katanya.
Ia juga meminta para orang tua agar wajib mendukung programnya, apalagi yang berkaitan dengan SDM. “Kita bagi tugas. Pemerintah penyiapan dana dan infrastruktur, sementara orangtua membantu kami melalui doa supaya mereka sehat, mereka menjadi jenius dan berkualitas tinggi,” katanya.
“Tahun ini kita kirim 120 anak, tahun depan juga kita kirim lebih lagi supaya anak-anak asli Papua Tengah kelak bisa menjadi tuan di atas negerinya sendiri,” ujarnya. (*)
Discussion about this post