Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengatakan gangguan keamanan yang dilakukan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB di Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah tidak berkaitan dengan agenda Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 di Bumi Cenderawasih.
“Semoga pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif di Papua tetap terlaksana sesuai jadwal. Kita tidak perlu ragu, karena selain TNI/Polri ada campur tangan Tuhan dalam penyelenggaran di Tanah Papua. Peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu,” kata Fakhiri di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (7/2/2024).
Menurut Fakhiri, masyarakat di Papua sangat ingin maju dan sama setara dengan daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta oknum-oknum yang melakukan penolakan pelaksanaan Pemilu di Papua untuk kepentingan pribadi menghentikan tindakan mereka.
“Saya berharap saudara-saudara kita yang selalu menggunakan kekerasan atau isu Papua untuk kepentingan pribadi, berhenti,” ujarnya.
Fakhiri menyatakan pengamanan pendistribusian logistik Pemilu 2024 melibatkan 8 ribu personel Polri. Mereka telah siap menjalankan tugas pengamanan sampai ke setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada.
“6 ribu personel Polri itu ada di setiap kepolisian resor jajaran, sementara 2 ribu akan digeser dari Kepolisian Daerah Papua sesuai jadwal yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum [atau KPU]. Tentunya Polri akan dibantu TNI untuk pengamanan,” katanya.
Fakhiri mengatakan seluruh infrastruktur yang dimiliki Polda Papuai siap digunakan agar Pemilu pada 14 Februari 2024 bisa berjalan aman, damai, serta berjalan sesuai dengan jadwal dan waktu yang sudah ditentukan KPU.
“Nanti teman-teman TNI akan membantu pengamanan di sisi-sisi yang kosong. Yang jelas, TNI/Polri siap mengawal pelaksaan Pemilu di Papua dengan baik,” katanya. (*)