Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Dolfina Jece Mano, mengatakan Bank Sampah berperan penting dalam mengurangi sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
“Strategi yang kami gunakan adalah mengkomunikasikan dengan teman-teman pengepul dan TPS 3R untuk mengoptimalkan Bank Sampah supaya yang dibuang ke TPA berkurang tapi lebih banyak dikelola yang bernilai ekonomis,” ujar Jece Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (15/1/2024).
Dikatakannya, pengelolaan sampah di Bank Sampah setiap bulannya terus mengalami peningkatan. Tahun 2023, sampah yang bernilai ekonomi di kelola di Bank Sampah mencapai 65 ton dari berbagai jenis sampah.
“Caranya dengan memperbanyak nasabah di Bank Sampah, membuka kelompok baru, sosialisasi pengelolaan sampah ke komunitas peduli lingkungan, BUMN, BUMD, sekolah dan pengepul sampah,” ujarnya.
Langkah tersebut, dikatakannya, ditujukan untuk memaksimalkan pengelolaan sampah dan mencegah penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Semakin banyak yang terlibat (nasabah di Bank Sampah), maka volume sampah baik sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga bisa dikurangi dengan cara bank sampah dapat terealisasi,” ujarnya.
Dikatakannya, jumlah sampah yang sudah dikerjakan dari Bank Sampah dan TPS 3R serta pengepul, maka itulah yang akan menjadi pengurangan sampah karena dua sistem yang dikerjakan di Kota Jayapura adalah sistem penanganan dan sistem pengurangan.
Dikatakannya, adanya Bank Sampah Jayapura bisa membantu pemerintah daerah dengan mensosialisasikan pengurangan sampah kepada masyarakat dengan memilih dan memilah sampah yang dapat didaur ulang, seperti botol, gelas, kemasan plastik, kertas dan kardus.
“Kami gencar mensosialisasikan penyelesaian persoalan sampah mulai dari sumbernya baik di tingkat RT/RW, kelurahan, kampung dan distrik agar mulai memilah sampah organik dan non organik sehingga ke depan ada harapan volume sampah yang dibuang ke TPA bisa berkurang,” ujarnya. (*)
Discussion about this post